KOMPAS.com – Subduksi adalah proses tektonisme di mana pada batas dua lempeng baik antarlempeng benua, antarlempeng samudra maupun antara keduanya, saling bertumbukan dan lempeng yang tebal menunjam ke bawah lempeng yang lebih tipis.
Lempeng yang tebal tersebut membelok ke lapisan mantel yang berada di bawah lapisan kerak bumi.
Subduksi, seperti halnya proses geologi lainnya, berperan dalam membentuk topografi bumi. Berikut topografi hasil subduksi yang dilansir dari buku Panduan Geowisata: Menelusuri Jejak Dinamika Bumi pada Rangkaian Pegunungan Serayu dan Pantai Selatan Jawa (2016) oleh Chusni Ansori dan kawan-kawan, antara lain:
Palung laut adalah topografi bawah laut berbentuk cekungan yang sempit dan panjang.
Contohnya Palung Mariana yang merupakan hasil subduksi Lempeng Pasifik yang menunjam ke Lempeng Filipina. Palung Mariana terletak di sebelah Timur Kepulauan Mariana.
Palung Filipina juga salah satu contoh subduksi antara Lempeng Palawan dan Lempeng Zamboangan. Palung ini terletak di sebelah Timur Filipina.
Baca juga: Peta Topografi: Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya
Subduksi tidak hanya membentuk palung laut, tetapi juga membentuk gunung api hasil pengangkatan lempeng akibat penunjaman lempeng lainnya.
Lempeng yang menunjang tersebut kemudian mendorong magma naik dan keluar melalui retakan di permukaan bumi
Contohnya deretan gunung api di Pulau Jawa dari Gunung Krakatau sampai Gunung Ijen, terbentuk karena subduksi Lempeng Eurasia dan Lempeng Hindia-Australia.
Perbukitan adalah bentuk muka bumi yang lebih tinggi dari lembah tetapi lebih rendah dari gunung.
Contohnya Geopark Karangsambung yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kawasan ini memiliki kenampakan alam yang bervariasi yang terbentuk hasil proses geologi zaman kapur sampai kuarter dan tersebar dari mulai dari utara sampai selatan kawasan geopark.
Baca juga: 10 Konsep Ilmu Geografi
Karangsambung merupakan hasil subduksi antara lempeng Samudra Hindia-Australia (yang bergerak kearah utara) dan lempeng Eurasia (relatif diam).
Proses subduksi ini kemudian membuat Kawasan Karangsambung mengalami pengangkatan menjadi daratan.
Hal ini menyebabkan ditemuinya berbagai jenis batuan yang terbentuk di lantai samudra, di antaranya: