Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Hasil Subduksi

Kompas.com - 21/03/2022, 13:00 WIB
Intan Rahayu Ning Tiyas,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Subduksi adalah proses tektonisme di mana pada batas dua lempeng baik antarlempeng benua, antarlempeng samudra maupun antara keduanya, saling bertumbukan dan lempeng yang tebal menunjam ke bawah lempeng yang lebih tipis.

Lempeng yang tebal tersebut membelok ke lapisan mantel yang berada di bawah lapisan kerak bumi.

Topografi hasil subduksi

Subduksi, seperti halnya proses geologi lainnya, berperan dalam membentuk topografi bumi. Berikut topografi hasil subduksi yang dilansir dari buku Panduan Geowisata: Menelusuri Jejak Dinamika Bumi pada Rangkaian Pegunungan Serayu dan Pantai Selatan Jawa (2016) oleh Chusni Ansori dan kawan-kawan, antara lain: 

Palung laut

Palung laut adalah topografi bawah laut berbentuk cekungan yang sempit dan panjang.

Contohnya Palung Mariana yang merupakan hasil subduksi Lempeng Pasifik yang menunjam ke Lempeng Filipina. Palung Mariana terletak di sebelah Timur Kepulauan Mariana.

Palung Filipina juga salah satu contoh subduksi antara Lempeng Palawan dan Lempeng Zamboangan. Palung ini terletak di sebelah Timur Filipina.

Baca juga: Peta Topografi: Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya

Deretan gunung api 

Subduksi tidak hanya membentuk palung laut, tetapi juga membentuk gunung api hasil pengangkatan lempeng akibat penunjaman lempeng lainnya.

Lempeng yang menunjang tersebut kemudian mendorong magma naik dan keluar melalui retakan di permukaan bumi

Contohnya deretan gunung api di Pulau Jawa dari Gunung Krakatau sampai Gunung Ijen, terbentuk karena subduksi Lempeng Eurasia dan Lempeng Hindia-Australia.

Perbukitan

Perbukitan adalah bentuk muka bumi yang lebih tinggi dari lembah tetapi lebih rendah dari gunung.

Contohnya Geopark Karangsambung yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Peneliti sedang melakukan penelitian di Karangsambungkarangsambung.brin.co.id Peneliti sedang melakukan penelitian di Karangsambung

Kawasan ini memiliki kenampakan alam yang bervariasi yang terbentuk hasil proses geologi zaman kapur sampai kuarter dan tersebar dari mulai dari utara sampai selatan kawasan geopark.

Baca juga: 10 Konsep Ilmu Geografi

Karangsambung merupakan hasil subduksi antara lempeng Samudra Hindia-Australia (yang bergerak kearah utara) dan lempeng Eurasia (relatif diam).

Proses subduksi ini kemudian membuat Kawasan Karangsambung mengalami pengangkatan menjadi daratan.

Hal ini menyebabkan ditemuinya berbagai jenis batuan yang terbentuk di lantai samudra, di antaranya:

  • Kelompok batuan beku, seperti peridotit, gabro, basal, dasit diabas dan andesit
  • Kelompok batuan sedimen klasik, yaitu bioklastik maupun nonklastik yang terbentuk di dasar samudra sampai laut dangkal sekitar 80-30 juta tahun yang lalu.
  • Kelompok batuan metamorf seperti filit, sekis hijau, sekis mika, sekis biru dan eclogite
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com