Oleh: Abdul Rahmat, Guru SDN 011 Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur
KOMPAS.com - Kata adalah unsur bahasa yang kita ucapkan atau tuliskan yang menjadi wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang biasa digunakan dalam berbahasa.
Kata juga merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, contohnya kertas, buku, tulis dan sebagainya. Kata juga terdiri dari gabungan morfem contohnya mahakuasa, pelajar, pancasila dan lain-lain.
Sebuah kata tidak hanya mengandung satu arti atau makna saja. Arti sebuah kata dapat dilihat dari kata-kata lain yang memadukannya pada sebuah kalimat. Berikut ini adalah beberapa perubahan makna kata, di antaranya:
Baca juga: 7 Jenis kata Tanya dan Contohnya
Generalisasi atau perluasan makna adalah sebuah proses peralihan makna kata dari yang khusus ke yang lebih umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Misalnya:
Contoh penggunaan dalam kalimat:
Bapak dan Ibu tamu undangan yang saya hormati.
Spesialisasi adalah proses penyempitan makna pada sebuah kata. Misalnya, kata sarjana dulu cuma bermakna cendekiawan atau orang cerdik pandai, sekarang gelar kesarjanaan yang diraih setelah berkuliah.
Contoh penggunaan dalam kalimat: setelah menyelesaikan kuliahnya, Budi telah meraih gelar sarjana pendidikan.
Baca juga: Penggunaan Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Ameliorasi memiliki pengertian makna kata yang baru dianggap lebih baik daripada makna kata yang lama.
Seperti misalnya, kata istri dianggap lebih baik dan terhormat daripada bini. Kata melahirkan dianggap lebih baik dan halus daripada beranak.
Contoh penggunaan dalam kalimat: Istri Pak Gunawan baru saja melahirkan anak keduanya dengan lancar dan selamat.
Peyorasi kata yang mengalami perubahan makna menjadi lebih buruk atau lebih rendah daripada makna semula.
Contohnya, kata mendengkur dirasakan lebih kasar dibanding dengan kata nyenyak. Kata penjara dirasakan lebih kasar daripada kata lembaga pemasyarakatan.