Oleh: Bonardo Lumbanraja, Guru UPTD SMPN 1 Lima Puluh, Batubara, Sumatera Utara
KOMPAS.com - Peta merupakan alat bantu atau media yang sangat penting dalam mempelajari geografi.
Melalui peta, kita akan mampu membayangkan keadaan alam dan sosial suatu daerah tertentu, meskipun belum pernah mengunjunginya.
Oleh karena itu, peta harus dapat mempermudah pemahaman tentang gejala atau fenomena yang sedang diamati.
Agar peta dapat mudah dibaca dan dipahami oleh orang yang sedang menggunakannya, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Baca juga: Macam-Macam Simbol Warna pada Peta
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, peta hendaknya dilengkapi dengan unsur-unsur peta, antara lain judul peta, skala, garis astronomis, peta inset, legenda, lembaga pembuatan dan tanda orientasi.
Berikut penjelasannya:
Judul peta pada umumnya diletakkan diatas bagian tengah. Akan tetapi, judul peta dapat pula diletakkan pada bagian lain selama tidak mengganggu penampakan peta keseluruhan.
Judul peta harus mencerminkan isi pokok peta tersebut. Misalnya, Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Batu Bara.
Seperti telah kita ketahui, bahwa peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diperkecil. Oleh karena itu, peta harus memakai skala.
Skala peta adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak datar pada peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Pada umumnya, skala peta dibedakan atas 3 jenis yaitu :
Baca juga: Informasi Letak Geografis dari Peta
Tanda orientasi atau petunjuk arah atau diagram mata angin sangat penting dicantumkan pada sebuah peta. Melalui mata angin ini para pembaca dapat mengetahui arah utara, selatan, barat, dan timur pada saat membaca peta.
Tanda orientasi atau arah mata angin biasanya berupa tanda panah yang menunjuk arah utara. Tanda arah atau mata angin diletakkan ditempat yang kosong dan tidak mengganggu bagian peta lainnya.
Garis astronomis adalah garis yang menunjukkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis-garis khayal yang melintang diatas permukaan bumi dari arah barat ke timur sejajar dengan garis khatulistiwa.
Garis bujur adalah garis-garis khayal vertikal yang membagi bola bumi menjadi belahan barat dan belahan timur. Garis lintang dinamakan pula garis paralel, sedangkan garis bujur dinamakan garis meridian.
Baca juga: Peta Topografi: Pengertian, Cara Membaca, dan Manfaatnya