KOMPAS.com – Tujuan pembuatan peta salah satunya adalah untuk menampilkan informasi tentang muka bumi. Sebelum ditampilkan dalam bentuk peta, informasi tersebut tersaji dalam bentuk data.
Agar mempermudah pembacaan dan penggambaran data ke dalam peta, maka perlu dilakukan langkah-langkah seperti klasifikasi data, tabulasi data, dan pembuatan grafik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, klasifikasi merupakan penyusunan bersistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
Klasifikasi data diartikan sebagai pengelompokan data. Klasifikasi data dilakukan terhadap data yang jumlahnya banyak dan sifatnya sangat variatif.
Baca juga: Teknik Dasar Pembuatan Peta
Setelah klasifikasi data, langkah selanjutnya adalah tabulasi data. Data yang begitu banyak jumlahnya dan variatif akan membingungkan pihak pengolah data. Oleh sebab itu, tabulasi data perlu dilakukan.
Dilansir dari Kamus Geografi Istilah dan Penjabarannya (2016) karya Putri Fitria, tabulasi merupakan metode penyusunan data dalam sebuah daftar. Tabulasi data sering diartikan sebagai metode meringkas data.
Ketika data sudah diringkas, langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk grafik.
Penyajian data dalam bentuk grafik dimaksudkan agar data lebih mudah dipahami dan penampilan data menjadi lebih menarik. Grafik sendiri dibedakan menajdi tiga jenis, yaitu:
Merupakan bentuk penyajian data yang digambarkan dalam bentuk lingkaran dengan jari-jari lingkaran yang membagi lingkaran secara proporsional antara sudut lingkaran dengan presentase data.
Baca juga: Perbedaan Peta, Atlas, dan Globe