Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Penerapan Konsep Interaksi Antarruang

Kompas.com - 16/07/2021, 14:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manusia hidup tersebar di bumi dengan menempati ruang. Semua orang memiliki ruang yang berbeda, di mulai rumah yang berbeda, daerah yang berbeda, pulau yang berbeda, hingga negara yang berbeda.

Ruang berbeda yang ditinggali oleh manusia, memiliki karakteristik yang berbeda pula. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk dapat bertahan hidup.

Meilanny Budiarti S dalam jurnal Mengurai Konsep Dasar manusia Sebagai Individu Melalui Relasi Sosial Yang Dibangunnya (2017) menyatakan manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup seorang diri untuk memenuhi berbagai kebutuhannya namun harus membangun relasi atau interaksi sosial.

Adapun interaksi sosial menurut J.L Gillin dan J.P Gillin dalam buku Cultural Sociology (1954) adalah hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.

Keperluan manusia untuk berinterasi satu sama lain inilah yang memunculkan interaksi antarruang.

Baca juga: Ruang dan Interaksi Antarruang: Pengertian, Syarat dan Bentuknya

Contoh penerapan konsep interaksi antarruang

Untuk lebih memahaminya, berikut contoh penerapan konsep interaksi antarruang: 

  • Mobilitas penduduk

Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antarruang di mana manusia bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Misalnya pergi sekolah di daerah lain, melakukan perjalanan bisnis, kegiatan relawan di daerah yang membutuhkan bantuan, dan juga datang ke tempat wisata.

Contoh lain mobilitas penduduk adalah migrasi internasional dan migrasi nasional. Berikut penjelasannya:

  • Migrasi internasional

Migrasi internasional terdiri dari:

  1. Imigrasi atau masuknya penduduk ke negara baru untuk tinggal menetap (pindah negara)
  2. Emigrasi atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain (meninggalkan negara)
  3. Remigrasi atau kembalinya penduduk ke negara asalnya
  • Migrasi nasional

Migrasi nasional terbagi menjadi:

  1. Urbanisasi atau pindahnya penduduk dari desa ke kota
  2. Transmigrasi atau pindahnya penduduk dari pulau yang lebih padat penduduk ke pulau yang lebih jarang penduduk
  3. Ruralisasi atau perpindahan penduduk dari kota ke desa

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, selain jenis migrasi internasional dan nasional terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi.

Evakuasi adalah pemindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain karena adanya bencana alam, perang, pergolakan politik, maupun masalah keamanan lainnya.

Baca juga: Keunggulan dan Keterbatasan Antarruang: Permintaan dan Penawaran

  • Komunikasi

Bentuk penerapan konsep interaksi antarruang lainnya adalah komunikasi atau pertukaran informasi. Contoh komunikasi antarruang adalah:

  1. Membaca buku, artikel, jurnal penelitian, komik, koran, dan majalah
  2. Menonton televisi, iklan, berita, dan film
  3. Menggunakan jaringan internet
  4. Melakukan telepon, pesan digital, fax, dan e-mail
  5. Menggunakan social media seperti Instagram, Youtube, Facebook, dan juga Whatsapp
  • Transportasi

Transportasi juga adalah penerapan konsep interaksi antarruang. Di mana alat transportasi dapat membawa barang maupun manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya (antarruang).

Contoh penerapan transportasi untuk interaksi antarruang adalah:

  1. Perdagangan internasional (ekspor dan impor komoditas)
  2. Menggunakan jasa antar barang
  3. Membeli barang dari daerah lain (dalam dan luar negeri)
  4. Diangkutnya beras, sayuran, dan buah-buahan dari pedesaan ke perkotaan
  5. Diangkutnya peralatan elektronik dari perkotaan ke pedesaan
  6. Menggunakan moda transportasi (pesawat, kereta, bis, dan sebagainya) untuk pergi ke daerah lain

Baca juga: Syarat Terjadinya Interaksi Antarruang

  • Bencana

Penerapan konsep interaksi antarruang yang berdampak negatif adalah bencana. Misalnya terjadinya banjir kiriman. Banjir kiriman adalah banjir yang terjadi di suatu tempat karena luapan air dari tempat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Skola
Jenis dan Ciri Basa Madya dalam Bahasa Jawa

Jenis dan Ciri Basa Madya dalam Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com