Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paragraf Argumentasi: Definisi, Ciri-Ciri, Pola, dan Contoh Kalimatnya

Kompas.com - 04/06/2021, 15:39 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dalam bahasa Indonesia gabungan beberapa kalimat yang berkesinambungan dengan suatu ide pokok disebut dengan paragraf.

Berdasarkan isi di dalamnya, paragraf dibagi menjadi beberapa jenis yaitu paragraf narasi, paragraf eksposisi, paragraf deskripsi, paragraf persuasi, dan paragraf argumentasi.

Pada materi kali ini kita akan mempelajari tentang paragraf argumentasi. Dilansir dari Thought Co, argumentasi adalah proses pembentukan alasan dan pembenaran dengan tujuan meyakinkan atau mempengaruhi pikiran serta tindakan orang lain.

Sehingga paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi kalimat-kalimat untuk menguatkan suatu pendapat.

Paragraf argumentasi biasa digunakan dalam debat dan juga pada suatu karya tulis. Dalam debat, paragraf argumentasi dibutuhkan untuk dapat menguatkan pendapat dan menggiring lawan agar merasa ragu terhadap pendapatnya sendiri.

Baca juga: Pengertian dan Cara Menentukan Pokok Pikiran Paragraf

Dilansir dari Literary Devices, dalam karya tulis paragraf argumentasi bertujuan membentuk pandangan pembaca dan menguatkan ide yang disajikan oleh penulis.

Ciri-ciri paragraf argumentasi 

Beberapa ciri-ciri dari paragraf argumentasi adalah:

  • Bersikan ide maupun pandangan penulis terhadap suatu permasalahan
  • Disertai alasan serta bukti yang logis
  • Disertai data yang faktual
  • Berisikan analisa data yang masuk akal dan bersifat persuasif
  • Berisikan analogi permasalahan untuk memperkuat argumentasi
  • Diakhiri dengan kesimpulan yang juga memperkuat argumentasi secara luas

Pola paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi dapat dibangun dengan beberapa pola seperti pola sebab-akibat, pola akibat-sebab, pola analogi, dan pola generalisasi.

Pola paragraf argumentasi sebab-akibat yaitu menuliskan sebab maupun latar belakang suatu masalah secara jelas. Baru setelah sebab dijelaskan, penulis menuliskan akibat yang terjadi karena sebab tersebut.

Pola paragraf akibat-sebab adalah kebalikan dari pola paragraf sebab-akibat. Paragraf argumentasi akibat-sebab menuliskan akibat dari suatu permasalahan terlebih dahulu, baru menjelaskan mengapa masalah tersebut bisa terjadi.

Baca juga: Pola Pengembangan Paragraf

Pola analogi dalam paragraf argumentasi adalah menggunakan analogi untuk memperkuat pendapat. Dilansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, analogi merupakan perbandingan antara dua objek yang dianggap serupa untuk mendukung kesimpulan suatu masalah yang mirip.

Pola generalisasi atau pola umum adalah paragraf argumentasi yang di dasarkan oleh kebenaran yang dirasakan banyak orang. Kebenaran tersebut dapat berupa pendapat mayoritas maupun sejumlah data ilmiah.

Contoh paragraf argumentasi

Berikut contoh paragraf argumentasi menurut polanya: 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak suku bangsa. Beberapa suku bangsa masih hidup di daerah pedalaman yang sulit terjamah oleh kehidupan manusia modern, apalagi pendidikan.

Misalnya Pulau Papua yang merupakan pulau paling timur negara Indonesia belum mendapat fasilitas pendidikan yang layak karena susahnya transportasi dan juga pengajar yang mau bekerja di sana. Hal ini dibuktikan dengan jumlah sekolah dasar negeri di Provinsi Papua yang kira-kira berjumlah 1.627 sekolah.

Jumlah tersebut bahkan tidak sampai setengahnya jumlah sekolah dasar negeri di Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 2.951 sekolah.

Baca juga: Cara Menemukan Gagasan Pokok di Setiap Paragraf

Tidak meratanya pendidikan membuat Provinsi Papua jauh tertinggal dari kota-kota besar. Sehingga pendidikan harus dibenahi agar anak-anak di Papua mendapatkan kesempatan mencapai masa depan yang cerah seperti halnya anak-anak di Ibukota.

Para relawan dari UNICEF merasa keheranan dengan kondisi masyarakat lapisan bawah Afrika Selatan yang banyak menderita tumor dengan ukuran yang sangat besar.

Penderita tumor berasal dari segala umur dengan gejala yang berbeda-beda. Para relawan mencoba membatu para penderita tumor menyadari bahwa harus dicari apakah sebab sesungguhnya dari tumor tersebut.

Setelah melalui studi yang panjang, ternyata tumor tersebut tumbuh akibat mengonsumsi air kotor dalam waktu yang panjang. Hal ini didukung dengan fakta para penderita tumor kebanyakn berasal dari desa yang mengalami krisis air, sehingga mereka terpaksa bertahan hidup dengan meminum air lumpur yang kotor.

Sehingga untuk menangani pertumbuhan tumor yang cepat dan penyebarannya yang luas, krisis air bersih di Afrika Selatan harus terlebih dahulu ditangani. Masyarakat berhak mendapatkan air bersih, tidak hanya untuk hari ini, melainkan untuk kesehatan mereka di masa depan.

Baca juga: Jenis Paragraf: Induktif, Deduktif, Deduktif-Induktif, dan Ineratif

  • Contoh Paragraf Argumentasi Analogi

Dalam kehidupan kita harus senantiasa bersabar dan tetap berusaha. Karena kehidupan layaknya seekor kupu-kupu. Saat lahir ia hanyalah ulat kecil yang dipandang menjijikan.

Ia tidak bisa berjalan, hanya merayap untuk mendapatkan makanan. Namun ulat tidak pernah putus asa, ia terus bertahan hidup walau diminati oleh banyak predator. Setelah berusaha sekuat tenaga, ia tinggal bersabar di dalam kepompong.

Merasakan jerih payahnya yang mengubah dirinya sedikit-demi sedikit hingga menjadi kupu-kupu yang cantik. Ulat yang telah menjadi kupu-kupu bisa terbang kemanapun yang ia mau, semua orang yang dulu memandangnya jijikpun berubah kagum.

Begitupula dengan kehidupan, kita harus senantiasa berusaha, sabar, dan berhenti walau dipandang buruk oleh orang lain. Berfokus untuk merubah diri menjadi lebih baik dan tetap sabar menghadapi kehidupan adalah kunci kesuksesan.

  • Contoh Paragraf Argumentasi Generalisasi

Saya tidak setuju jika orang lain beranggapan bahwa singa, hiu, harimau, buaya, atau ular adalah hewan paling mematikan di dunia. Menurut saya hewan paling mematikan di dunia adalah nyamuk.

Baca juga: Kalimat Interogatif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Dilansir dari ISGlobal, nyamuk membunuh lebih dari 700 ribu orang setiap tahunnya, ular membunuh sekitar 50 ribu orang setiap tahunnya, dan hiu hanya membunuh 10 orang setiap tahunnya.

Nyamuk merupakan agen penularan penyakit dari virus dan parasit seperti demam berdarah dan malaria. Sehingga nyamuk menduduki peringkat pertama hewan paling mematikan di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com