Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bangsa Viking Nyata?

Kompas.com - 12/05/2021, 11:56 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak film dan cerita yang menggambarkan suatu bangsa yang bar-bar, kuat, tangguh, dipenuhi oleh orang-orang berbadan besar dengan topi bertanduk, pakaian lengkap seperti akan berperang, dan berpenampilan sangar.

Kebanyakan dari tokoh itu disebut sebagai bangsa Viking yang sangat ditakuti oleh bangsa lainnya. Apakah bangsa Viking nyata? Yuk simak penjelasan di bawah ini: 

Pelaut Skandinavia

Viking adalah nyata namun tidak merujuk pada suatu bangsa atau suku seperti yang selama ini kita ketahui. Viking dari bahasa Skandinavia berasal dari data “vikingr” yang berarti bajak laut.

Dilansir dari National Geographic, nama Viking mengacu pada pelaut Skandinavia yang berkelana di luar perbatasan mereka untuk menjelajahi, menyerbu, berdagang, dan akhirnya menetap antara tahun 790 hingga 1100 Masehi.

Baca juga: Berapa Usia Matahari?

Para Viking yang digambarkan selama ini tidak sepenuhnya benar. Dilansir dari History, para Viking tidak menggunakan helm bertanduk, mereka terkadang menggunakan penutup kepala berupa helm polos saja.

Mereka juga tidak kumal seperti yang sering digambarkan. Para Viking memiliki kebersihan yang baik, mereka mandi, mencukur bulu, dan menyisir rambut mereka. Namun gambaran tentang Viking yang ditakuti memanglah benar adanya.

Terampil membuat kapal

Para Viking berlayar ke seluruh dunia dengan kapal kebanggaan mereka. Viking memiliki keterampilan membuat kapal yang sangat baik, sehingga dapat membawa mereka berlayar dalam jangka waktu yang lama. Pada abad ke-7 keterampilan bangsa Viking dalam membuat perahu sampai pada puncaknya.

Dilansir dari Live Science, mereka menemukan balok struktural (terbuat dari pohon ek yang tinggi dan lurus) yang membentang dari haluan ke buritan dan ditempatkan lebih rendah dari badan utama kapal.

Struktur tersebut memungkinkan kecepatan tinggi yang stabil juga menahan berbagai tekanan. Struktur kapal tersebut memungkinkan para Viking menjelajah jauh di laut lepas.

Baca juga: Apakah Fenomena Aurora Berbahaya?

Ilustrasi bangsa Viking. Studi baru mengungkap keturunan orang Viking tidak hanya dari Skandinavia, tetapi secara genetik juga berasal dari Eropa Selatan dan Asia.SHUTTERSTOCK/Nejron Photo Ilustrasi bangsa Viking. Studi baru mengungkap keturunan orang Viking tidak hanya dari Skandinavia, tetapi secara genetik juga berasal dari Eropa Selatan dan Asia.
Mengapa ditakuti?

Lalu mengapa Viking ditakuti? Viking ditakuti karena dalam perjalanan mereka keluar dari Skandinavia sering kali menyebabkan pertumpahan darah di daerah-daerah yang mereka sambangi.

Pada awal perjalanan para Viking menyerang biara di Lindisfarne, sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai timur laut Inggris.

Mereka menyerang para biarawan yang tidak berdaya, membunuh mereka, menyandra perempuan dan anak-anak untuk dijadikan budak, serta mengambil segala macam harta berharga.

Penyerangan penuh kekerasan ini terus beralanjut ke biara-biara di pesisir Inggris. Bukan hanya biara dan gereja, mereka merampok dan menyerang kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Inggris.

Tidak puas hanya di Inggris, para Viking terus berlayar dan menjarah berbagai tempat. Tidak jarang mereka tinggal dan melakukan perkawinan untuk memperbesar pengaruh mereka.

Baca juga: Bagaimana Orang Eskimo Bertahan Hidup?

Mereka berlayar sangat jauh dan menyerang Skotlandia, Irlandia, Kanada, Afrika Utara, Rusia, Prancis, Spanyol, hingga Timur Tengah, menebarkan terror kekerasan. Hingga kekuasaan mereka berakhir sekitar tahun 1100 Masehi.

Mereka sangat mencintai kapal dan lautan sebagai bagian dari kehidupan. Saking cintanya terhadap kapal, ketika mati jasad mereka akan dikuburkan dalam kapal lengkap beserta senjata dan harta benda mereka saat masih hidup. Tidak jarang budak merekapun ikut dikubur dalam penguburan tuannya sebagai persembahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com