Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Dampak

Kompas.com - 05/04/2021, 15:57 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu bekerja dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan satu tugas yang diberikan oleh guru? Namun ada satu orang di luar kelompokmu yang turut campur dalam diskusi kelompokmu.

Orang tersebut turut memberikan keputusan dalam pengerjaan kelompokmu, hal itu dinamakan intervensi.

Dilansir dari Oxford Bibliographies, pengertian intervensi adalah campur tangan suatu negara dalam urusan negara seperti politik ataupun militer dari negara lain.

Intervensi juga dapat dikatakan sebagai campur tangan negara diktator dalam urusan negara lain. Namun intervensi juga dapat berupa turut campurnya suatu pihak untuk membantu penyelesaian masalah pihak lainnya.

Baca juga: Upaya Penyelesaian Konflik Kamboja 1979-1980

Tujuan intervensi

Turut campurnya pihak lain atau intervensi terhadap suatu masalah yang bukan masalahnya bertujuan untuk membantu permasalahan pihak tersebut agar dapat selesai. Namun intervensi juga dapat bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari permasalahan orang lain.

Jenis-jenis intervensi

Dilansir dari SRD Law Notes, ada tiga jenis intervensi berdasarkan jangkauannya yaitu intervensi internal, intervensi eksternal, dan intervensi reprisal. Berikut penjelasannya: 

  • Intervensi internal adalah campur tangan negara lain dalam perselisihan dalam negara lainnya. Intervensi internal dapat bertujuan untuk melindungi atau mendukung pemerintah yang sah, maupun mendukung kelompok pemberontak untuk menjatuhkan kekuasaan pemerintah.
  • Intervensi eksternal adalah campur tangan suatu negara pada konflik antardua negara lainnya. Intervensi eksternal dapat bertujuan mendamaikan atau menyelesaikan konflik anatardua negara, maupun mendukung salah satu negara agar dapat menang dari negara lainnya. Tidak hanya antarnegara, intervensi eksternal juga dapat terjadi pada hubungan multilateral (banyak negara).
  • Intervensi reprisal tau punitive adalah campur tangan suatu negara untuk membalaskan kerugian negara lain akibat konflik dengan negara lainnya. Intervensi reprisal biasanya dilakukan oleh negara yang lebih kuat pada negara lebih lemah yang telah menimbulkan kerugian pada negara lainnya.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Perang Eropa

Dampak intervensi

Intervensi dapat berdampak positif (baik) ataupun berdampak negatif (buruk) sesuai dengan tujuan dilakukannya, sebagai berikut:

  • Intervensi positif adalah intervensi yang berdampak baik bagi negara yang dicampuri urusannya. Misalnya intervensi negara Indonesia dalam mengakhiri perang Kamboja dan Vietnam, juga intervensi PBB untuk menjaga keamanan dan tidak adanya pelanggaran HAM di seluruh negara di dunia.
  • Intervensi negatif adalah intervensi yang berdampak buruk bagi negara yang dicampuri urusannya. Contohnya adalah masuknya Italia untuk membela Jerman melawan Inggris Raya pada Perang Dunia II yang memperparah peperangan. Intervensi negatif juga sering kali dilakukan negara kuat untuk mendapatkan keuntungan sumber daya maupun politik dari negara yang lebih lemah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com