KOMPAS.com – Selain rekonsiliasi, ada satu lagi upaya penyelesaian konflik yang bisa dilakukan setelah upaya resolusi konflik, yaitu transformasi konflik.
Dalam artikel jurnal Transformasi Konflik Aceh dan Relasi Sosial-Politik di Era Desentralisasi (2016) karya Suadi Zainal, dijelaskan mengenai defisini transformasi konflik.
Transformasi konflik adalah suatu proses yang melibatkan transformasi hubungan, kepentingan, perdebatan, dan konstitusi yang menyokong kesinambungan konflik untuk mewujudkan perubahan hubungan, struktur sosial, dan perubahan keadaan yang menimbulkan konflik.
Berbeda dengan resolusi konflik yang berupaya menyelesaikan konflik melalui pemecahan masalah, transformasi konflik lebih mengarah pada proses perubahan sistemik.
Proses perubahan sistemik, artinya proses perubahan yang bergerak dari sistem konflik kepada sistem perdamaian.
Baca juga: Resolusi Konflik: Definisi dan Metodenya
Transformasi konflik lebih menekankan pada perubahan konflik, bukan pada pengendalian maupun penghilangan konflik.
Sehingga tujuan utama transformasi konflik adalah mengatasi sumber-sumber konflik yang lebih luas dengan cara mengubah kekuatan negatif konflik menjadi kekuatan sosial yang lebih positif.
Oleh sebab itulah, transformasi konflik mencakup penyelesaian konflik yang lebih mendalam, yaitu pembangunan perdamaian melalui struktur sosial dan budaya.
Dalam buku The Little Book of Conflict Transformation (2003) karya John Paul Lederach, dijelaskan aspek-aspek yang harus ditransformasikan dalam upaya transformasi konflik, yaitu:
Transformasi personiel
Transformasi personel merujuk pada upaya perubahan di tingkat individu. Perubahan ini berkaitan dengan beberapa aspek, seperti kognitif, emosi, persepsi, dan spiritual.
Baca juga: Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik
Transformasi relasional merujuk pada upaya perubahan pola komunikasi dan interaksi yang dipengaruhi oleh konflik.
Termasuk juga upaya meminimalisasi komunikasi yang kurang bermanfaat dan memaksimalkan komunikasi yang mengarah pada saling pengertian.
Transformasi struktur merujuk pada upaya perubahan terhadap hubungan sosial, ekonomi, politik, dan hubungan institusi untuk memenuhi keperluan dasar masyarakat dan menyediakan akses kepada sumber daya.
Transformasi budaya merujuk pada upaya perubahan terhadap pola budaya yang memicu terjadinya konflik serta upaya pembangunan budaya yang konstruktif untuk pengendalian konflik.
Baca juga: Arbitrase sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.