KOMPAS.com - Migrasi adalah perpindahan makhluk hidup dari satu tempat ke tempat lainnya. Manusia sangat sering melakukan migrasi, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Beberapa binatang juga melakukan migrasi bagi kelangsungan hidup spesiesnya, salah satunya adalah ikan salmon.
Ikan salmon dilahirkan dan menetas di sungai air tawar lalu bermigrasi mengikuti aliran air hingg ke laut. Mereka tumbuh besar dan hidup di laut namun tidak pernah melupakan tempatnya dilahirkan.
Bagi ikan salmon, tempatnya menetas adalah tempat terbaik juga untuk menetaskan anak-anaknya. Karena dirinya sendiri bisa menetas dengan baik, maka telur-telurnya juga.
Baca juga: 7 Hewan Tercepat di Dunia
Salmon bermigrasi ke kampung halamannya untuk menetaskan telur-telurnya demi kemungkinan hidup yang lebih tinggi.
Migrasi salmon berlangsung dalam jarak yang jauh dan saat sampai di hilir sungai, salmon harus berenang melawan arus sungai yang deras untuk sampai ke tempatnya menetas.
Lalu bagaimanakah salmon bisa menemukan jalan kembali ke kampung halamannya dengan pengelihatannya yang terbatas dan tidak bisa melihat peta ataupun gps?
Jawabannya adalah dengan memanfaatkan medan magnet Bumi untuk memetakan jalur migrasi seperti kompas.
Baca juga: Hewan-Hewan Terkuat di Dunia
Dilansir dari Scientific American, salmon bermigrasi dengan mengenali intensitas, kekuatan, dan sudut medan magnet Bumi.
Kemampuan tersebut dinamai dengan sensor geomagnetik salmon. Saat medan magnet dirasa tidak cocok, ikan salmon akan berbelok ke arah yang benar dan tidak tersesat saat menuju kampung halamannya.
Salmon juga memiliki indra penciuman yang kuat untuk mendeteksi tempat kelahirannya di sungai. Saat sudah sampai di tempat kelahirannya, salmon akan melahirkan telur-telurnya.
Dilansir dari U.S. Fish and Wildlife Service, salmon berhenti makan ketika kembali ke air tawar dan makan dari lemak tubuhnya selama satu tahun. Sehingga salmon mengalami kelelahan setelah perjalanan panjang tanpa makan lalu kemudian mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.