Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Hewan Paling Bau di Dunia

Kompas.com - Diperbarui 23/12/2021, 17:22 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap makhluk hidup memiliki aroma khasnya sendiri, termasuk hewan. Namun, ada beberapa hewan yang mengeluarkan bau menyengat. Apa sajakah hewan paling bau di dunia? Berikut adalah 9 hewan paling bau di dunia!

Kaki Seribu

Dilansir dari OneKindPlanet, kaki seribu adalah salah satu hewan paling bau di dunia. Aroma tidak sedap dari kaki seribu berasal dari cairan yang dihasilkan pada saat mereka melingkarkan tubuhnya pada saat stres atau pada saat akan memangsa hewan buruannya.

Cairan bau yang dihasilkan oleh kaki seribu adalah asam hidrogen yang merupakan cairan beracun. Cairan asam hidrogen yang dihasilkan oleh seekor kaki seribu mampu membunuh seekor tikus. Sedangkan cairan dari seratus ekor kaki seribu cukup untuk membunuh seorang manusia.

Sigung

SigungWikimedia Commons Sigung
Sigung adalah hewan yang terkenal mengeluarkan aroma bau. Aroma menyengat yang dihasilkan oleh sigung atau skunk berasal dari cairan yang keluar dari duburnya. Bau yang dihasilkan bertujuan untuk melarikan diri dari predator.

Baca juga: 10 Hewan Paling Hening di Dunia

Sigung juga menyemprotkan baunya apabila ia merasa terancam. Sebelum mengeluarkan cairan berbau menyengat tersebut, biasanya sigung akan mengaum keras, lalu dia akan mengembangkan bulunya serta mengibaskan ekornya.

Cairan berbau dari sigung tidak berbahaya tetapi baunya akan tetap tercium dan menempel selama beberapa hari. Dilansir dari OneKindPlanet, bau dari sigung dapat tercium bahkan dari jarak setengah kilometer. 

Kukang

Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). Pelepasliaran ini terlaksana atas kerja sama Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (IAR) Indonesia. Kukang yang dilepasliarkan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 15 individu sudah dilaksanakan pada Selasa (15/12/2020) dan tahap kedua sebanyak 15 individu dilaksanakan pada Minggu (20/12/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Primata Kukang Jawa (Nycticebus Javanicus) menaiki pohon saat habituasi sebelum pelepasliaran kembali ke habitatnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). Pelepasliaran ini terlaksana atas kerja sama Balai Besar KSDA Jawa Barat, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi (IAR) Indonesia. Kukang yang dilepasliarkan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 15 individu sudah dilaksanakan pada Selasa (15/12/2020) dan tahap kedua sebanyak 15 individu dilaksanakan pada Minggu (20/12/2020).
Pada saat musim kemarau, biasanya bulu kukang berwarna coklat dan kumal. Sedangkan pada saat musim hujan bulu kukang akan memiliki corak berwarna hijau.

Dilansir dari BBC, corak hijau pada bulu kukang ini adalah algae yang tumbuh subur pada bulu kukang. Corak ini menguntungkan bagi kukang karena dapat mempermudah kukang dalam berkamuflase untuk menghindari predator.

Selain itu, algae pada bulu kukang juga bermanfaat untuk memproduksi nutrisi esensial yang diperlukan oleh kukang.

Baca juga: 7 Hewan Tercepat di Dunia

Akan tetapi, dampak dari tumbuhnya algae pada tubuh kukang juga menjadikan kukang sarang untuk kumbang.

Biasanya kumbang akan berkembang biak pada tubuh kukang yang menyebabkan kukang menguarkan bau tidak sedap dari tubuhnya. Kumbang yang hidup pada tubuh kukang juga menyebabkan kukang memiliki banyak kutu di tubuhnya.

Kombinasi dari algae, kumbang, dan kutu yang hidup di tubuh kukang menjadikan kukang salah satu hewan paling bau di dunia.

Tasmanian Devil

Populasi tasmanian devil di alam liar diperkirakan hanya sebanyak 15.000 ekor saja.Kompas.com/Ervan Hardoko Populasi tasmanian devil di alam liar diperkirakan hanya sebanyak 15.000 ekor saja.
Hewan yang dapat dikatakan aneh ini hanya dapat ditemukan hidup di Tasmania, Australia. Tasmanian devil adalah mamalia yang memiliki ukuran tidak terlalu besar, nampak mengerikan tapi sebenarnya tidak berbahaya.

Tasmanian devil memiliki bulu berwarna hitam dan memiliki suara yang sangat keras. Bau tidak sedap yang dikeluarkan oleh tasmanian devil disebabkan oleh rasa stres akibat merasa terancam. Bau tersebut adalah cara mereka melindungi diri dari predator.

Baca juga: Hewan-Hewan Terkuat di Dunia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com