KOMPAS.com - Pakaian adat di Provinsi Lampung bernama Tulang Bawang. Pakaian ini menjadi salah satu peninggalan budaya nasional.
Baju adat Tulang Bawang masih digunakan hingga saat ini baik untuk pesta pernikahan maupun sebagai busana tari untuk simbol penghormatan budaya asli.
Dalam buku Pakaian dan Perhiasan Pengantin Tradisional Lampung (2014) oleh Al Buchari dan kawan-kawan, baju adat Lampung dibedakan menjadi Lampung Pepadun dan Lampung Saubatin atau Pesisir.
Secara umum baju adat keduanya cukup sama, hanya saja yang membedakan pada warna. Jika Lampung Pepadun identik dengan warna putih, sedangkan Lampung Saubatin pada warna merah.
Baca juga: Sadariah, Pakaian Adat Laki-Laki Betawi
Selain baju adat yang dikenakan, baik pengantin pria maupun perempuan juga dilengkapi dengan pernak-pernik yang digunakan.
Pakaian adat Tulang Bawang untuk laki-laki cukup sederhana dibandingkan pakaian wanita. Pengantin pria menggunakan baju lengah panjang berwarna putih atau merah, celana panjang hitam atau senada dengan warna atasan.
Sarung tumpal yang merupakan kain sarung khas Lampung dililitkan pada celana sepanjang lulut kaki. Kemudian ditambahkan dengan khikat akhir atau selendang bujur sangkat yang digunakan melingkar pada pundah untuk menutupi bahu.
Untuk aksesori lainnya yang digunakan pengantin atau untuk pria adalah:
Baca juga: Baju Kurung Tanggung, Pakaian Adat Jambi
Berdasarkan jurnal Kajian Makna pada Aksesori Pakaian Adat Lampung Pepadun (2018) oleh Roveneldo, untuk perempuan mengenakan baju Selappai yaitu baju tanpa lengan dengan hiasan rumbai ringgit di bawahnya.
Dilengkapi dengan baju Bebe yang merupakan sulaman benang satin berbentuk bunga teratai. Selain itu beberapa aksesori penting yang harus digunakan yaitu:
Baca juga: Taa dan Sapei Sapaq, Pakaian Adat Kalimantan Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.