Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laku Tepu, Pakaian Adat Sulawesi Utara

Kompas.com - 25/02/2021, 14:10 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Laku Tepu merupakan pakaian adat Provinsi Sulawesi Utara yang berasal dari Suku Sangihe Talaud.

Pakaian adat tersebut dikenakan oleh laki-laki dan perempuan. Biasanya dipakai saat upacara adat Tulude yang merupakan warisan nenek moyang yang dilaksanakan turun-temurun.

Dikutip dari buku Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Sulawesi Utara (1978), pakaian adat pada suku bangsa Sangihe, Sulawesi Utara disebut Laku Tepu.

Bentuk pakaian adat tersebut adalah pakaian panjang dengan warna-warna yang dominan, seperti merah, ungu, kuning tua, dan hijau tua.

Pakaian untuk laki-laki dan perempuan bentuknya sama, perbedaannya hanya sedikit yaitu pakaian laki-laki panjangnya hingga mencapai pertengahan betis, sedangkan perempuan memanjang dari leher sampi betis.

Pakaian adat Laku Tepu berasal dari kata "laku" yang memiliki arti pakaian dan "tepu" yang berati agak sempit.

Baca juga: Baju Bodo, Pakaian Adat Sulawesi Selatan

Keunikan baju Laku Tepu

Pakaian adat tersebut terbuat dari bahan serat kofo yang telah ditenun memakai kahuwang.

Dikutip dari buku Kain Tenun Tradisional "KOFO" Di Sangihe (2011) karya Steven Sumolang, bahan dasar kain kofo adalah serat pisang. Jenis pisang keras dinamakan hote istilah setempat atau abaka istilah Filipina yang di Indonesiakan.

Bahan lainnya seperti serat daun nanas atau daun kalung nanasi.

Bahan dasar kain bukanlah hanya benang semata yang dibuat dibuat dari bahan kapas. Serat-serat yang dihasilkan oleh tumbuhan, bahkan hewan banyak yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain.

Banyak alternatif komoditas serat alam yangmemiliki serat yang dapat diblending (dicampur) dengan serat kapas untuk dibuat tekstil.

Baca juga: Baju Sangkurat, Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Baju Laku Tepu laki-laki

Baju Laku Tepu laki-laki terdiri dari celana panjang, kemeja (baniang) panjang yang ukurannya di bawah betis tidak melewati celana panjang. Untuk ukuran kemeja lengan panjang tanpa kerah.

Pada baju tersebeut dilengkapi dengan ikat pinggang (papogong) dan topi berbentuk kerucut (paporong).

Bahan ikat kepala menggunakan bahan dari kain kofo dengan ikuran 1 x 1 meter yang dibentuk segitiga sama sisi, alasnya dilipat tiga kali dengan lebar 3-5 cm.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Skola
Arane Pegawean Basa Jawa

Arane Pegawean Basa Jawa

Skola
4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

Skola
Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com