Dilansir dari NASA, suhu Matahari sering berubah-ubah sepanjang tahun namun tidak menyebabkan pemanasan global di Bumi. Tetapi jika panas Matahari meningkat di luar batas normal, akan terjadi peningkatan suhu Bumi atau pemanasan global di Bumi.
Peningkatan suhu Bumi meningkatkan suhu di seluruh permukaan Bumi tanpa terkecuali. Daerah yang panas akan semakin panas, dan daerah yang dingin akan semakin dingin. Hewan dan tumbuhan yang hidup di tempat dingin tidak akan bertahan dalam suhu panas dan kemudian mati.
Meningkatya suhu Bumi akan berpengaruh langsung terhadap mencairnya es di kutub selatan dan kutub utara. Gunung es dan lapisan es akan mencair karena suhu Bumi yang panas. Melepaskan sejumlah besar air ke lautan. Pelepasan ini menaikkan ketinggian permukaan laut.
Baca juga: Cara Mengurangi Perpindahan Panas ke Dalam Ruangan
Saat es kutub terus mencair, ketinggian permukaan air laut di seluruh dunia akan bertambah. Hal ini menyebabkan daerah pesisir akan mengalami air pasang yang tidak kunjung surut. Pantai dan teluk akan terendam air laut yang semakin naik seiring dengan melelehnya es kutub.
Hal ini menyebabkan berkurangnya daratan, sehingga manusia dan hewan yang hidup di pesisir harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Peningkatan panas Matahari yang melelehkan es kutub berakibat pada berkurangnya habitat makhluk hidup, yang sangat mengancam keberlangsungan hidup manusia.
Jika peningkatan panas Matahari trus terjadi, Matahari akan mendidihkan seluruh air di permukaan Bumi dan mengubahnya menjadi awan.
Tubuh manusia juga tidak akan bertahan pada panasnya. Sehingga tidak ada air, dan juga tidak ada kehidupan lagi yang tersisa di permukaan Bumi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.