Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam, Negara ASEAN yang Pernah Terbagi Dua

Kompas.com - 05/02/2021, 15:33 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vietnam memiliki nama resmi yaitu Republik Sosialis Vietnam. Negara ini pernah terpecah menjadi dua, karena adanya penandatanganan perjanjian di Konferensi Jenewa.

Saat itu, Vietnam terpecah menjadi Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam) serta Vietnam Selatan (Republik Vietnam).

Profil negara Vietnam

Mengutip dari situs Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu.go.id), berikut adalah profil singkat negara Vietnam:

  1. Nama Resmi: Republik Sosialis Vietnam
  2. Ibu kota negara: Hanoi
  3. Hari kemerdekaan: 2 September 1945
  4. Bahasa nasional: Bahasa Vietnam
  5. Luas wilayah: 331.210 kilometer persegi
    Daratan: 310.070 kilometer persegi
    Perairan: 21.140 kilometer persegi
  6. Kepala Negara: Presiden
  7. Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
  8. Mata uang: Vietnam Dong (VND)

Baca juga: Brunei Darussalam, Negara Kecil Penghasil Minyak

Bentuk pemerintahan Vietnam adalah Republik Sosialis. Ideologi komunisme masih digunakan di Vietnam, khususnya dalam bidang politik.

Sejarah Vietnam 

Dalam situs Alpha History, dijelaskan jika kolonisasi di Vietnam oleh Prancis terjadi pada 1880-an dan berlangsung selama enam dekade.

Awalnya Prancis beralasan jika kolonisasi ini ditujukan untuk membangun negara yang terbelakang. Namun, pada kenyataannya kolonisasi ini didorong oleh kepentingan ekonomi.

Saat itu, Prancis berniat untuk mengeksploitasi sumber daya untuk menghasilkan keuntungan. Para warga Vietnam dipaksa untuk bekerja di perkebunan padi dan karet, yang sebelumnya telah direbut oleh Prancis.

Selain itu, Prancis juga melakukan monopoli dan penerapan pajak yang tinggi kepada penduduk lokal. Vietnam melakukan berbagai upaya untuk memerdekakan negaranya hingga akhirnya Vietnam merdeka dari Prancis pada 2 September 1945.

Peta VietnamWikimedia Commons/NgaViet Peta Vietnam
Vietnam, negara yang pernah terbagi dua

Dilansir dari situs Te Ara - The Encyclopaedia of New Zealand (Teara.govt.nz), pada tahun 1954 hingga 1975, Vietnam terbagi menjadi dua negara, yaitu Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam) serta Vietnam Selatan (Republik Vietnam).

Terbaginya Vietnam menjadi dua negara diawali dengan adanya Perang Indochina yang mengakibatkan munculnya Perang Vietnam antara kelompok nasional, seperti Viet Minh di Ho Chi Minh dengan kelompok kolonial (Jepang dan Prancis).

Selama 8 tahun sejak 1946, Perang Indochina Prancis terjadi. Perang ini diakhiri dengan kekalahan telak oleh Prancis dan kemenangan oleh Viet Minh pada Pertempuran Dien Bien Phu sekitar Mei 1954.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, pada Juli 1954, dibuatlah Kesepakatan Jenewa terakhir. Kesepakatan itu berisikan penetapan paralel ke-17 atau lintang 17 derajat LU sebagai garis pemisah antara pasukan militer Prancis dengan Viet Minh.

Baca juga: Singapura, Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Hasil Tambang

Secara tidak langsung, dua negara ini terpecah. Pada garis utara ada Republik Demokratik Vietnam atau Vietnam Utara. Ibu kotanya adalah Hanoi. Sedangkan pada garis selatan ada Negara Vietnam yang ibu kotanya terletak di Saigon.

Perpecahan kedua bagian ini juga menjadi ajang Perang Dingin. Vietnam Utara didukung oleh Uni Soviet, China, dan beberapa negara komunis lainnya. Sementara Vietnam Selatan didukung oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, Filipina, Thailand, Australia, dan negara-negara antikomunis.

Dua negara ini akhirnya bersatu setelah runtuhnya Pemerintah Vietnam Selatan pada 30 April 1975. Secara resmi, Vietnam Selatan dan Vietnam Utara bersatu pada 2 Juli 1976, menjadi negara Republik Sosialis Vietnam atau Vietnam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com