Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Dentuman Besar

Kompas.com - 18/01/2021, 19:23 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu berpikir dari mana asalnya alam semesta? Bagaimana planet dan Matahari dapat terbentuk di tata surya?

Ada banyak teori yang menjelaskan asa-usul alam semesta kita. Pada materi kali ini kita akan membahas tentang teori dentuman besar atau yang terkenal dengan nama big bang.

Asal-Usul Teori Big Bang

Dilansir dari NASA Space Place, teori big bang diawali dengan dikemukakannya ide seorang astronom bernama Georges Lemaitre pada tahun 1927.

Lemaitre beranggapan bahwa alam semsta dimulai dari satu titik yang emudian menembang menjadi besar secara terus-menerus sehingga menjadi alam semsta kita sekarang.

Pendapat Lemaitre kemudian dikuatkan oleh penemuan Edwin Hubble pada 1929. Hubble menemukan bahwa galaksi di sekitar Bima Sakti saling menjauhi satu sama lain secara terus-menerus.

Jika galaksi terus-menerus menjauhi satu sama lain, berarti alam semesta memang berkembang semakin besar setiap waktunya. Hal ini juga berarti alam semesta pernah sangat kecil sebelum akhirnya menjadi sebesar sekarang.

Baca juga: Merunut Terbentuknya Atmosfer Bumi

Isi Teori Big Bang

Kompas.com/SILMI NURUL UTAMI Big bang

Dilansir dari NASA Space Place, 14 miliar tahun yang lalu alam semesta dimulai dengan awan mungil yang sangat panas dimana partikel-partikel bercampur dengan energi dan cahaya.

Awan mungil tersebut kemudian berkembang dan menyebarkan partikel-partikel neutron, elektron, dan proton.

Pada teori dentuman besar atau big bang ini sebenarnya tidak terjadi ledakan. Alam semesta hanya mengembang ke segala arah.

Dilansir dari Khan Academy, beberapa partikel yang tersebar membentuk atom dan saling bertabrakan satu sama lain menyebabkan reaksi fusi nuklir.

Inilah kelahiran dari bintang pertama yang diperkirakan terjadi 200 miliar tahun yang lalu. Matahari adalah salah satu bintang yang merupakan pusat dari tata surya kita.

Di sekitar bintang terdapat partikel-partikel yang memengelilinga dan terpengaruh pada gaya gravitasinya.

Partikel-partikel tersebut kemudian membentuk atom dan molekul dan membentuk planet-planet. Karena bintang dan planet dapat terlahir, mereka juga dapat mati dan membentuk lubang hitam (black hole).

Pembentukan planet dan bintang terus berlangsung selama miliaran tahun. Alam semesta semakin meluas dan terus mengembang ke segala arah tanpa pernah berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com