Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honai, Rumah Adat Provinsi Papua

Kompas.com - 17/01/2021, 18:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

Bagian rumah Honai

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), bentuk bangunan honai adalah bulat atau bundar dengan diameter 4-6 meter, ditopang oleh 4 tiang utama (heseke) dan tiang-tiang penyangga yang kokoh kuat dengan tinggi 5-7 meter.

Terdiri dari 2 bagian, yakni lantai dasar (agarawa) dan lantai atas atau loteng (henaepu).

Bangunan honai yang bulat dirancang untuk menghindari cuaca dingin karena tiupan angin kencang.

Didirikan rapat ke tanah dengan alas (lantai) langsung ke tanah juga lalu ditutupi rumput-rumput kering (jerami).

Setiap honai biasanya dapat menampung sekitar 10 hingga 15 orang. Honai biasanya dapat bertahan sebelum diganti selama 5 hingga 12 bulan.

Membangun honai adalah tugas para lelaki Dani dan tugas itu mereka kerjakan secara bergotong royong. Tradisi tersebut masih tetap bertahan hingga sekarang.

Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Kalender

Honai ditopang oleh 4 tiang utama yang disebut heseke, yang ditancapkan di tanah dengan jarak tertentu (kira-kira 1 meter) sehingga berbentuk bujur sangkar.

Di tengah-tengah tiang utama inilah ditempatkan tungku api yang disebut wulikin yang berbentuk bulat.

Suatu honai dibuat loteng sehingga terbagi menjadi dua kamar, di bagian atas disebut henaepu sebagai tempat tidur dan bagian bawah disebut agarowa sebagai tempat untuk beristirahat, bercerita atau bercengkerama, dan makan.

Bagian loteng atau lantai atasnya rangkanya dibuat dengan kayu-kayu buah dan dialasi anyaman kayu lokop (semacam bambu yang sangat kecil) serta dapat dialas lagi dengan jerami atau rumput kering.

Pintu honai hanya satu, berukuran kecil dan pendek sehingga orang keluar dan masuk dengan posisi merangkak.

Di bagian kiri atau kanan pintu masuk terdapat pintu menuju ke loteng.

Baca juga: Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Kesenian

Sebagai alas duduk atau alas tidur adalah sawuleka yang diambil dari alang-alang pilihan yang disebut yeleke.

Alas atau penutup lantai berupa jerami juga dapat diganti sesuai kebutuhan sama halnya dengan alang-alang penutup atap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com