Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Soekarno, Pahlawan Proklamator yang Gemar Cerita Pewayangan

Kompas.com - 12/01/2021, 13:33 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Soekarno merupakan presiden pertama Republik Indonesia, sekaligus yang merumuskan Pancasila sebagai dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahkan Soekarno menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin melalui Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

Kelahiran

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1984) karya Cindy Adams, Soekarno dilahirkan pada 6 Juni 1901 di Surabaya.

Soekarno merupakan anak kedua dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Beliau memiliki satu orang kakak perempuan bernama Raden Soekarmini.

Pada awal kelahirannya, Soekarno diberi nama Kusmo Sosrodihardjo. Karena semasa kecil sering sakit-sakitan akhirnya namanya diubah menjadi Soekarno saat berusia lima tahun. Nama tersebut diambil dari cerita pewayangan, yakni Karna.

Soekarno lahir dari perpaduan antara bangsawan kelas priyayi dari sang ayah dan keluarga Brahmana dari sang ibu yang taat beribadah. Sehingga membuat Soekarno memiliki kultur dan kepercayaan yang kuat.

Baca juga: Biografi Sultan Hasanuddin, si Ayam Jantan dari Timur

Pendidikan

Dilansir dari buku Soekarno Hatta Ada Persamaan dan Perbedaannya (1983) karya Tamar Djaya, pada 1907 Soekarno masuk sekolah dasar atau Sekolah Rakyat (SR) di Tulung Agung bersama kakeknya.

Pada saat sekolah dasar, Soekarno memang bukan golongan murid yang rajin. Hal ini karena dirinya kurang berminat belajar di sekolah tersebut.

Dibandingkan menghapal pelajaran sekolah, Soekarno lebih senang menghapal cerita pewayangan, khususnya Baratayuda.

Pada tahun 1908, Soekarno masuk ke Sekolah Dasar di HIS, kemudian melanjutkan ke Europesche Legore School (ELS) di Mojokerto pada tahun 1913.

Ayahnya mendidik Soekarno dengan disiplin tinggi, sehingga Soekarno dituntut untuk terus belajar membaca dan menulis. Usaha tersebut membuat Soekarno termasuk murid yang unggul.

Baca juga: Biografi Teuku Umar, Pejuang dari Aceh

Setelah lulus dari ELS, Soekarno melanjutkan studinya ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya pada 1916. Soekarno menyelesaikan sekolahnya di HBS pada 1921.

Niatnya untuk meneruskan pendidikan di Negeri Belanda ternyata tidak mendapat restu dari sang ibu.

Akhirnya Soekarno mendaftarkan dirinya sebagai mahasiswa di Tachnische hoge School (THS) yang saat ini bernama Institut Teknologi Bandung (ITB). Lulus dengan gelas Insinyur Teknik pada 25 Mei 1928.

Perjuangan Soekarno

Nasionalisme Soekarno mulai tumbuh pesat ketika bersekolah di Surabaya dan tinggal di rumah Tjokroaminoto. Di sana Soekarno mulai berkenalan dengan pemikiran barat dan pemikiran Islam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com