Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Makrame: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar

Kompas.com - 31/12/2020, 16:00 WIB
Fidelis Dhayu Nareswari,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu teknik mengolah bahan kain dari serat adalah membuat anyaman simpul yang sering disebut makrame.

Kerajinan dari bahan kain maupun serat alam banyak diproduksi sebagai barang hias atau pendukung interior, salah satunya makrame.

Makrame sebagai ragam hias banyak dipakai pada aksesoris busana dan juga barang lain karena bersifat dekoratif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makrame merupakan bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. 

Dikutip dari buku Seni Makrame I, II, III (1986) karya Saraswati, makrame adalah hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

Baca juga: Seni Instalasi: Pengertian, Sejarah, dan Kategori

Secara Etimologis kata makrame berasal dari kata Arab “mucharam” yang berarti susunan kisi-kisi.

Dalam bahasa Turki berasal dari kata “makrama” yang berarti rumbai-rumbai atau juga ”migrama” yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka dengan.

Sejarah

Seni makrame sudah sudah ada sejak dahulu dan berkembang diberbagai negara hingga sekarang. 

Dilansir dari buku Eksplorasi Simpul pada Tali Katun Untuk Pelengkap Busana (2007) karya A. Devita, sejarah makrame dipercaya muncul sekitar abad ke-13 oleh para penenun Arab.

Dalam penggunaan kata yang berhubungan dengan kata makrame, seperti “arabeschi” atau “moreschi” menunjukkan bahwa bagian Timur negara Arab merupakan Negara asal makrame itu, meskipun seni membuat simpul telah ditemukan pada relief di Siria pada tahun 850 sebelum Kristus.

Baca juga: Seni Teater Kontemporer: Pengertian dan Cirinya

Pada relief bisa melihat penggunaan makrame sebagai dekorasi, yang nampak pada pembuatan simpul dari sisa kawat panjang garapan tenunan. Simpul pada sisa kawat panjang itu dimaksudkan adalah sebuah bentuk rumbai-rumbai.

Makrame dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang dari satu tempat ke tempat lain, dan terutama oleh para pelaut.

Para pelaut membuat simpul sebagai kesibukan pada waktu senggang karena lamanya perjalanan.

Mereka membuat simpul dari tali dan garapan yang dikerjakan selama pelayaran itu merupakan hadiah yang sangat disenangi ketika mereka sampai dirumah.

Makrame pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Turki dan negara-negara Balkan (Eropa Timur) dan sekitarnya.

Baca juga: Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com