Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruntuhan Kerajaan Kediri

Kompas.com - 30/12/2020, 16:59 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Kediri adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri sejak tahun 1045 Masehi. Kerajaan ini terletak di lembah sungai Brantas, Jawa Timur.

Kerajaan Kediri mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan Kertajaya (1185-1222 Masehi).

Konflik Kertajaya dan Kaum Brahmana

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, akar keruntuhan kerajaan Kediri berawal dari konflik antara Kertajaya dan kaum Brahmana.

Konflik tersebut dipicu oleh ambisi Kertajaya yang ingin disembah oleh para brahmana Hindu dan Buddha di kerajaan Kediri.

Para brahmana merespons permintaan tersebut dengan penolakan. Pada perkembangannya, penolakan dari kaum brahmana menyebabkan Kertajaya murka dan melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap kaum brahmana.

Baca juga: Runtuhnya Kerajaan Singasari

Dalam buku Sejarah Kerajaan-Kerajaan Besar di Nusantara (2017) karya Sri Wintala Achmad, untuk menghindari ancaman dari Kertajaya, kaum brahmana melarikan diri dari pusat kerajaan Kediri menuju ke daerah Tumapel untuk meminta perlindungan kepada Ken Arok.

Sepanjang perjalanan menuju Tumapel, kaum brahmana menyebarkan kesesatan Kertajaya kepada rakyat kerajaan Kediri.

Para brahmana melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk menghimpun kekuatan demi melakukan perlawanan terhadap Kertajaya.

Perlawanan Ken Arok dan Kaum Brahmana

Setelah tiba di Tumapel, kaum brahmana membuat aliansi dengan Ken Arok untuk melakukan perlawanan terhadap Kertajaya.

Pada tahun 1222, Ken Arok menyatakan Tumapel sebagai kerajaan berdaulat yang terpisah dari pengaruh kerajaan Kediri.

Baca juga: Faktor Keruntuhan Majapahit

Selanjutnya, kaum brahmana memimpin upacara pelantikan Ken Arok sebagai raja Tumapel. Deklarasi sepihak dari Ken Arok dan kaum brahmana membuat Kertajaya geram.

Kertajaya mengirimkan pasukan kerajaan Kediri untuk menangkap Ken Arok dan kaum brahmana. Namun, upaya dari Kertajaya tersebut mengalami kegagalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Munggah Kabiasaane Awak Bahasa Jawa

Skola
Arane Pegawean Basa Jawa

Arane Pegawean Basa Jawa

Skola
4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

4 Wujud Diferensiasi Sosial beserta Penjelasannya

Skola
Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Stratifikasi Sosial dan Sifatnya

Skola
Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Lapisan Matahari beserta Penjelasannya

Skola
Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Skola
Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Unsur-unsur Komunikasi Intrapersonal

Skola
3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

3 Bedanya El Nino dan La Nina, Apa Saja?

Skola
Majas Pleonasme: Pengertian dan Contohnya

Majas Pleonasme: Pengertian dan Contohnya

Skola
Hafal atau Hapal, Mana Penulisan yang Benar?

Hafal atau Hapal, Mana Penulisan yang Benar?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com