Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seni Makrame: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar

Kerajinan dari bahan kain maupun serat alam banyak diproduksi sebagai barang hias atau pendukung interior, salah satunya makrame.

Makrame sebagai ragam hias banyak dipakai pada aksesoris busana dan juga barang lain karena bersifat dekoratif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makrame merupakan bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. 

Dikutip dari buku Seni Makrame I, II, III (1986) karya Saraswati, makrame adalah hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

Secara Etimologis kata makrame berasal dari kata Arab “mucharam” yang berarti susunan kisi-kisi.

Dalam bahasa Turki berasal dari kata “makrama” yang berarti rumbai-rumbai atau juga ”migrama” yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka dengan.

Sejarah

Seni makrame sudah sudah ada sejak dahulu dan berkembang diberbagai negara hingga sekarang. 

Dilansir dari buku Eksplorasi Simpul pada Tali Katun Untuk Pelengkap Busana (2007) karya A. Devita, sejarah makrame dipercaya muncul sekitar abad ke-13 oleh para penenun Arab.

Dalam penggunaan kata yang berhubungan dengan kata makrame, seperti “arabeschi” atau “moreschi” menunjukkan bahwa bagian Timur negara Arab merupakan Negara asal makrame itu, meskipun seni membuat simpul telah ditemukan pada relief di Siria pada tahun 850 sebelum Kristus.

Pada relief bisa melihat penggunaan makrame sebagai dekorasi, yang nampak pada pembuatan simpul dari sisa kawat panjang garapan tenunan. Simpul pada sisa kawat panjang itu dimaksudkan adalah sebuah bentuk rumbai-rumbai.

Makrame dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang dari satu tempat ke tempat lain, dan terutama oleh para pelaut.

Para pelaut membuat simpul sebagai kesibukan pada waktu senggang karena lamanya perjalanan.

Mereka membuat simpul dari tali dan garapan yang dikerjakan selama pelayaran itu merupakan hadiah yang sangat disenangi ketika mereka sampai dirumah.

Makrame pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Turki dan negara-negara Balkan (Eropa Timur) dan sekitarnya.

Seni membuat simpul ini adalah paling lama populer dan sangat digemari dikalangan pelaut, makrame kemudian berkembang di Eropa.

Berasal dari kata Maqrama yang digunakan oleh bangsa Turki, kata tersebut mengalami perubahan dengan huruf arab menjadi Miqramah yang kemudian menjadi macramé.

Pada abad ke-19 makrame mulai di ekspor ke negara Amerika Selatan dan dan California oleh negara Italia.

Teknik makrame tidak diketahui pada awalnya, tetapi sampai akhirnya diketahui oleh negara Spanyol teknik pembuatannya dan kemudian mempelajarinya.

Alat, Bahan dan Teknik Dasar

Bahan utama dalam pembuatan makrame adalah benang atau tali sisanya adalah bahan penambah seperti manik-manik, gesper, handel, karet gelang, dan lem sesuai dengan barang yang akan dibuat.

Sedangkan alat yang biasa digunakan yaitu gunting atau cutter, penggaris atau meteran, hak pen, stick kayu, dan papan landasan.

Makrame hanya memiliki dua teknik simpul dasar yaitu simpul pipih dan kordon.

Dari kedua simpul itu dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis simpul seperti, simpul jangkar, pipih ganda, kordon horizontal, pipih ganda berloncatan, anyam, mutiara, mahkota cina, dan banyak lagi lainnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/160000669/seni-makrame--pengertian-sejarah-teknik-dasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke