KOMPAS.com - Terusan Suez adalah sebuah kanal atau saluran kapal yang terletak di Mesir. Terusan Suez menghubungkan pelabuhan Said di Laut Tengah dan pelabuhan Tewik di Laut Merah.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), Terusan Suez merupakan sebuah kanal dengan jalur terbuka yang lurus tanpa kunci sepanjang 193 kilometer.
Pembangunan Terusan Suez bertujuan untuk mempersingkat jarak tempuh pelayaran kapal-kapal dari Eropa yang akan menuju ke Asia ataupun sebaliknya.
Dengan adanya Terusan Suez, kapal-kapal Eropa tidak perlu mengelilingi pesisir barat Afrika untuk bisa berlayar ke Asia.
Baca juga: Sejarah Krisis di Mesir (2011)
Gagasan pembangunan Terusan Suez muncul karena kapal-kapal dagang dari Eropa pada masa itu harus mengitari pesisir benua Afrika untuk mencapai kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur.
Pembangunan Terusan Suez mulai diwacanakan pada akhir abad ke-18 Masehi oleh Napoleon Bonaparte.
Setelah berhasil menguasai Mesir, Napoleon Bonaparte membentuk tim peneliti untuk melakukan kajian terhadap sisa-sisa kanal bekas peradaban Mesir Kuno.
Pada tahun 1854, Ferdinand de Lesseps dari Perancis membuat kesepakatan dengan gubernur Mesir bernama Ismail Pasha untuk membangun sebuah kanal untuk menembus akses dari Laut Tengah menuju Laut Merah.
Baca juga: Gerakan Nasionalisme Mesir
Setelah mencapai kesepakatan, Ferdinand de Lesseps menunjuk tim insinyur internasional untuk membuat rencana pembangunan.
Realisasi pembangunan Terusan Suez dimulai pada bulan April 1959. Pada awalnya, pembangunan Terusan Suez menggunakan tenaga kerja paksa yang diambil dari Afrika.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan