Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Titik dan Koma yang Benar

Kompas.com - 24/12/2020, 20:14 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Koma

Koma merupakan tanda baca yang digambarkan dengan simbol (,). PUEBI mengatur penggunaan tanda koma sebagai berikut:

1. Tanda koma dipakai untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contohya:

Ibu belanja beras, minyak, gula, dan tepung.
Buku, jurnal, karya ilmiah, koran, dan majalah dapat menjadi sumber pustaka dalam skripsi kalian.

2. Tanda koma dipakai sebelum kata hubung atau konjungsi. Biasanya dipakai pada kalimat majemuk setara. Contohnya:

Rumah ini bukan milik saya, melainkan milik orang tua.
Adik ingin membeli komputer, tetapi tabungannya belum cukup.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Namun bila anak kalimatnya ada setelah induk kalimat, maka tidak perlu tanda koma. Contohnya:

Kalau tidak hujan, saya akan datang.
Karena pandemi, kami tidak merayakan tahun baru di luar rumah.
Kita harus olahraga agar tubuh tetap sehat.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata penghubung antarkalimat yang dimaksud seperti namun, jadi, oleh karena itu, meskipun demikian, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan sejenisnya. Contoh:

Pendaftaran nomor pokok wajib pajak dapat dilakukan secara online. Jadi, tidak perlu ke kantor pajak.
Saya mendapat nilai jelek pada pelajaran matematika. Meskipun demikian, ibu tidak marah dan tetap mendukung saya untuk lebih rajin belajar.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru dan kata sapaan. Kata seru yang dimaksud seperti wah, oh, ya, aduh, hai, atau halo. Sementara kata sapaan bisa berupa Pak, Bu, Kak, Nak, Dik, dan sejenisnya. Contoh:

Hai, apa kabar?
Jangan lupa, ya!
Pak, tolong pasangkan lampu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Namun bila akhir kutipan sudah ada tanda tanya atau tanda seru, tidak perlu ditambah koma. Contonya:

“Saya tidak menyangka dia meninggal secepat ini,” kata Pak RT.
“Meninggalnya kenapa, Pak?” tanya Pak Bakin.

7. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, rincian alamat, tempat dan tanggal lahir, serta nama wilayah yang ditulis berurutan. Contohnya:

Dekan Fakultas Sastra, Universitas Merdeka, Jalan Serayu 8, Ponorogo.
Gang Wilis nomor 10, Kelurahan Ngamprah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Pandeglang, 12 Maret 1995
Havana, Kuba

Baca juga: Bedanya Tanda Petik Dua dan Satu

8. Tanda koma dipakai dalam penulisan daftar pustaka. Tepatnya di bagian nama, untuk memisahkan nama depan dan nama belakang. Pada daftar pustaka, penulisan nama dibalik susunannya, diawali dengan nama belakang, kemudian disusul nama depan dengan disertai tanda koma. Contohnya:

Christanty, Linda. 2011. Jangan Tulis Kami Teroris. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Damono, Sapardi Djoko. 2016. Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian dalam catatan kaki. Contohnya:

Riris K. Toha-Sarumpaet, Pedoman Penelitian Sastra Anak (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2010), hlm.3.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya. Tanda koma berfungsi sebagai pemisah dan pembeda antara singkatan nama belakang atau marga dengan gelar. Misalnya:

Yayat Guntur S., S.Pd
Maria Latuari, M.Hum

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal. Biasa juga dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contohnya:

Rp 250,00
3,14
120 km

12. Tanda koma dipakai sesudah dan sebelum keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Tanda koma yang mengapit aposisi contohnya:

Semua balita, laki-laki maupun perempuan, wajib mendapat vaksin.
Karyawan yang kurang sehat, seperti yang tertulis dalam poin sebelumnya, dipersilahkan pulang ke rumah.

13. Tanda koma dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Tanda koma di sini berfungsi untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Perhatikan penempatan koma dalam tiga kalimat berikut:

Atas perhatian Bapak, saya menyampaikan terima kasih.
Atas perhatian Bapak saya, menyampaikan terima kasih.
Atas perhatian, Bapak saya menyampaikan terima kasih.

Penempatan tanda koma dapat menimbulkan pengertian yang berbeda meski kalimatnya yang sama. Maka, kita perlu memperhatikan penenmpatan tanda koma agat sesuai dengan maksud yang ingin kita sampaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com