Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Tanda Petik Dua dan Satu

Kompas.com - 15/12/2020, 17:22 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, kita mengetahui tanda petik selalu berkaitan dengan petikan. Petikan disebut juga kutipan. Kita sering menjumpai tanda petik pada naskah drama, novel, dan teks berita.

Tanda petik tidak hanya digunakan pada petikan saja. Ada beberapa aturan dalam penggunaan tada petik. Bakhan, penggunaan tanda petik dua (" ") dan tanda petik satu (' ') pun berbeda. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui bedanya tanda petik dua dan satu:

Tanda Petik Dua

Penggunaan tanda petik dua (" ") diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut penjelasan singkat mengenai pemakaian tanda petik dua:

  • Mengutip sumber

Tanda petik digunakan sebagai pengapit kutipan langsung yang berasal dari seseorang, sumber pustaka, atau bahan tulis lain. Contohnya:

- “Terbentur, terbentur, terbentuk,” kata Tan Malaka.
- “Vaksin perlu diuji ulang,” kata dokter Giovani. “Kita juga perlu menelusuri, mengapa negara maju menolak peredaran vaksin tersebut.”
- Menurut Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia.”

  • Mengutip judul

Tanda petik dua digunakan untuk mengapit judul puisi, lagu, film, artikel, drama, naskah, atau bab dalam buku yang dipakai dalam kalimat. Contohnya:

- “Marlina, si Pembunuh dalam Empat Babak” adalah film favorit saya.
- Kelas VIII mementaskan naskah “Kapai-Kapai”.
- Saya baru menyelesaikan bab “Apriori Historis dan Arsip” dalam Arkeologi Pengetahuan karya Foucault.

  • Istilah dan arti khusus

Tanda petik dua digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang jarang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya:

- Wartawan tidak boleh menerima “amplop”.
- “Nirwana” berperan penting dunia seni rupa.

Baca juga: Perbedaan Titik Dua dan Titik Koma

Tanda Petik Satu

Tanda petik satu disebut juga tanda petik tunggal. Berikut kaidah penggunaan tanda petik satu yang sesuai dengan PUEBI:

  • Kutipan dalam kutipan

Tanda petik satu digunakan untuk mengapit kutipan yang terdapat dalam kutipan lain. Contohnya:

- “Tadi polisi datang, mendekat, tidak lama saya dengar bunyi ‘dor-dor’, saya langsung lari ke arah rumah warga,” terang Bahar, seorang simpatisan FPI yang terlibat bentrok.
- Tanya Dicky, “Kamu sudah dengar ‘Home’? Itu lagu baruku.”

  • Menandai makna

Tanda petik satu digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan dari suatu kata atau ungkapan. Contohnya:

- tersangka ‘yang disangka’
- sopi ‘minuman keras’
- besar kepala ‘sombong’
- keladi ‘tumbuhan berumbi yang dikonsumsi sebagai makanan pokok’

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com