Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aktivitas Olahraga Tolak Peluru

Kompas.com - 23/12/2020, 13:30 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal dengan olahraga tolak peluru? Olahraga ini masuk dalam cabang olahraga atletik nomor lempar.

Dalam melakukannya, seorang atlet tolak peluru harus memiliki kekuatan, kecepatan serta keseimbangan tubuh yang baik.

Selain itu, para atlet juga harus rutin melakukan latihan teknik agar dapat menolakkan peluru sejauh mungkin dan memenangkan pertandingan.

Namun, tahukah kamu sebenarnya apa itu olahraga tolak peluru?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), olahraga tolak peluru merupakan aktivitas olahraga yang dilakukan dengan menolakkan peluru sejauh mungkin.

Baca juga: Peralatan dalam Olahraga Lempar Cakram

Dalam KBBI dijelaskan jika peluru yang digunakan terbuat dari besi atau kuningan. Untuk kategori putra, peluru yang digunakan memiliki berat 7,26 kg dan untuk putri sebesar 4 kg.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), ternyata olahraga tolak peluru merupakan salah satu olahraga kuno yang dilakukan dengan meletakkan batu.

Sebagai pengganti batu, olahraga tolak peluru dilakukan dengan menggunakan bola meriam.

Berat bola meriam pun bervariasi mulai dari 8 hingga 24 ton atau sekitar 363 kg hingga 10,9 kg.

Pertama dikompetisikan

Olahraga tolak peluru pertama kali dikompetisikan dalam olahraga modern pada 1896. Untuk kategori putri mulai dikompetisikan pada 1948.

Mengutip dari situs World Athletics, olahraga tolak peluru dilakukan dengan menolakkan peluru sejauh mungkin dan bukan dengan cara melemparnya.

Baca juga: Atletik, Cabang Olahraga Pertama di Dunia

Posisi peluru yang akan ditolakkan harus berada di antara bahu dan leher. Atas alasan apapun, peluru tersebut tidak boleh jatuh sebelum memulai lemparan.

Agar hasil tolakan peluru dianggap sah, maka peluru harus jatuh di dalam sektor 35 derajat yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.

Dalam pertandingan, setiap atlet tolak peluru mendapat kesempatan sebanyak empat atau enam kali untuk melakukan tolakan peluru.

Jika hasilnya seri, maka pemenangnya ditentukan dari berbagai faktor. Salah satunya adalah usaha atlet dalam melakukan tolakan peluru.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), meski cabang olahraga tolak peluru termasuk event atau nomor lempar, akan tetapi istilah yang dipergunakan bukan “lempar peluru” tetapi “tolak peluru”.

Baca juga: Sejarah Lari menjadi Olahraga Atletik

Hal ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru, ialah dengan cara mendorong atau menolak dan bukan melempar. Istilah dalam Bahasa Inggrisnya adalah the short put.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com