Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Fatal dalam Olahraga Lempar Lembing dan Cara Memperbaikinya

Kompas.com - 21/12/2020, 11:45 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas gerak melempar merupakan salah satu jenis aktivitas yang rutin dilakukan manusia. Tidak hanya dalam aktivitas sehari-hari, namun juga dilakukan saat sedang berolahraga.

Salah satu contoh olahraganya adalah lempar lembing, yang menggunakan aktivitas gerak melempar sebagai salah satu teknik dasarnya.

Para atlet lempar lembing haruslah menguasai aktivitas gerak melempar dan teknik dasar lainnya. Karena tujuan utama dari olahraga tersebut adalah melempar lembing sejauh mungkin.

Namun, terkadang dalam melakukan teknik lempar lembing, masih ada yang melakukannya dengan cara yang salah.

Contohnya adalah posisi tangan yang salah saat memegang lembing. Hal ini tentunya akan sangat berdampak pada performa atlet dan hasil lemparan.

Baca juga: Teknik Recovery dalam Olahraga Lempar Lembing

Mengapa bisa? Karena teknik memegang lembing adalah salah satu teknik dasar dalam olahraga lempar lembing yang patut untuk dikuasai.

Masih ada beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan ketika sedang mempelajari teknik lempar lembing.

Apa sajakah itu dan bagaimana cara memperbaikinya?

Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Coaching Young Athletes:

  • Cara memegang lembing yang tidak benar 

Cara memegang lembing yang tidak benar biasanya dikarenakan posisi telapak tangan yang salah, sehingga posisi lembing tidak bisa mengarah ke target lemparan.

Selain itu, hal ini juga dikarenakan lembing dipegang dengan ujung jari. Selain mempengaruhi hasil lemparan, memegang lembing dengan ujung jari bisa menyebabkan cedera.

Baca juga: Teknik Melempar Lembing dalam Olahraga Lempar Lembing

Memegang lembing dengan ujung jari juga bisa menyebabkan jari tergelincir, sehingga sasaran lemparan menjadi meleset.

Agar hasil lemparan sesuai dengan target dan tidak mengalami cedera, maka harus dipastikan jika posisi tangan saat memegang lembing sudahlah tepat.

Gunakan salah satu dari tiga jenis cara memegang lembing. Latihlah diri terus menerus untuk memegang lembing dengan teknik yang benar.

  • Salah dalam memposisikan lembing 

Salah dalam memposisikan lembing juga merupakan kesalahan yang fatal. Contohnya adalah memposisikan ujung lembing lebih tinggi dari yang seharusnya.

Contoh lainnya adalah lembing terlalu diarahkan ke samping kanan atau kiri. Hal ini bisa membuat lembing jatuh di sasaran tempat yang salah.

Baca juga: Analisis Sikap Awalan dalam Olahraga Lempar Lembing

Agar hal ini tidak terjadi sebaiknya berlatih untuk mengarahkan lembing ke arah yang benar. Jangan terlalu tinggi atau terlalu ke samping.

Selain itu, kuasailah teknik memegang lembing dengan baik, agar mengetahui posisi lembing yang baik dan benar.

  • Berhenti saat berlari 

Berlari adalah teknik awalan dalam lempar lembing. Namun, para atlet muda atau pemula kebanyakan berhenti saat berlari.

Tentunya hal ini tidak diperbolehkan karena bisa berpengaruh pada performa atlet.

Pengguaan teknik awalan dengan lari bertujuan untuk meningkatkan tenaga saat akan mendorong lembing ke depan.

Berhenti saat berlari akan mengurangi tenaga untuk mendorong lembing jatuh ke depan. Maka dari itu, sebaiknya jangan berhenti saat berlari.

Pada awal pelatihan, sebaiknya memulai latihan teknik awalan dengan berlari. Namun, jumlah langkah kakinya lebih singkat.

Baca juga: Analisis Cara Membawa Lembing dalam Olahraga Lempar Lembing

  • Posisi lembing menjauh dari tubuh 

Posisi yang baik saat sedang membawa lembing adalah dekat dengan tubuh. Banyak yang memposisikan lembing jauh dari tubuh.

Padahal ini bukanlah posisi yang benar dalam memegang lembing. Seharusnya lembing diposisikan dekat dengan tubuh.

Agar bisa mengatasi hal ini sebaiknya perbanyak berlatih cara memegang dan mebawa lembing yang benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com