Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Korban Kecelakaan di Air dengan CPR

Kompas.com - 17/11/2020, 13:15 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban tenggelam di air membutuhkan pertolongan yang sangat cepat. Berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban, tidak hanya dari air, tetapi juga dari kehilangan nyawa.

Apa yang bisa dilakukan oleh penolong jika korban tenggelam tidak bernafas untuk sementara waktu?

Bantuan resitusi jantung dan paru atau yang lebih dikenal sebagai CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), merupakan bantuan utama yang bisa dilakukan oleh penolong terhadap korban tenggelam.

Dikutip dari buku Pertolongan Pertama dan RJP pada Anak (2001), resitusi jatung paru merupakan perawatan yang diberikan jika fungsi-fungsi vital dari pernapasan dan denyut jantung berhenti. 

Jika jantung berhenti, maka semua tubuh termasuk pernapasan juga berhenti. 

Baca juga: Jenis dan Langkah-Langkah Melakukan Pertolongan Korban Tenggelam

Lalu, bagaimana caranya untuk melakukan CPR atau resitusi jatung dan paru? 

Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  • Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi korban

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah korban tenggelam pingsan atau tidak. Caranya adalah dengan menggoyangkan atau memukul korban tenggelam secara perlahan.

  • Berusaha untuk membuka aliran udara

Jika korban tidak merespon atau dalam kondisi pingsan, penolong harus melakukan cara lainnya untuk melakukan CPR, yakni:

  1. Meluruskan kepala serta menaikkan dagu korban tenggelam
  2. Dekatkan telinga ke hidung untuk memperhatikan serta mendengarkan nafasnya (apakah bernafas atau tidak).
  • Memberikan nafas buatan

Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air

Jika penolong tidak mendengarkan nafas dari korban tenggelam, cobalah untuk menutup hidungnya serta berusaha untuk memberikan empat kali nafas buatan.

Apabila udara tidak bisa masuk, penolong harus mengatur ulang posisi kepala. Tujuannya untuk membuka saluran udaranya.

Namun, jika langkah tersebut belum berhasil, cobalah untuk memposisikan korban tenggelam dalam posisi telentang sempurna. Harus dipastikan jika tidak ada ganjalan di bawah tubuh korban.

Saat posisinya sudah telentang sempurna, luruskan kepalanya serta angkatlah dagunya. Terus lakukan usaha ini sebanyak dua hingga tiga kali dan pastikan jika korban benar-benar mendapat udara.

  • Memperiksa denyut nadi

Pastikan korban tenggelam memiliki jumlah denyut nadi minimal 10 detik per menitnya. Jika ternyata korban tidak memliki denyut nadi serta nafas, segera lakukan pernafasan buatan.

Disarankan untuk melakukan pernafasan buatan sebanyak 15 kali hitungan sebanyak dua kali.

Baca juga: Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Kupu-Kupu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com