KOMPAS.com - Infeksi virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga pengidapnya rentan terkena infeksi atau penyakit.
Virus HIV bisa masuk dalam tubuh manusia melalui hubungan seksual, Air Susu Ibu (ASI), jarum suntik, donor darah serta transplantasi organ.
Infeksi HIV menyerang sel CD4 atau sel yang sangat berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia.
Sel CD4 juga sering disebut sebagai limfosit atau sel darah putih atau sel-T. Sel CD4 sangat diperlukan tubuh untuk melindunginya dari infeksi atau penyakit.
Sayangnya, virus HIV bukan hanya menyerang sel CD4, namun juga berusaha untuk menghancurkannya.
Baca juga: Gejala dan Fase Penularan HIV/AIDS
Secara garis besar, sel T atau limfosit digunakan oleh virus HIV untuk menyebarkan dan menginfeksi seluruh bagian tubuh.
Proses penyerangan dan penghacuran sel-T oleh virus HIV sering juga disebut oleh siklus hidup HIV atau HIV life cycle.
Virus HIV menginfeksi tubuh manusia melalui beberapa tahapan. Bagaimana caranya virus HIV bisa menginfeksi tubuh manusia?
Dilansir dari situs HIV.gov, ada tujuh tahapan siklus hidup virus HIV, yaitu:
Pada tahap ini virus HIV dengan mudah menempel sendiri pada permukaan sel CD4.
Hal ini bisa terjadi karena virus HIV memiliki protein, sehingga sel-T dengan mudah menerima virus HIV untuk masuk ke dalam selnya.
Pada tahap ini, virus HIV dengan mudah bergabung dengan membran sel CD4. Hal ini dikarenakan virus HIV berusaha menduplikasi gen yang dimiliki manusia.
Virus HIV memiliki gen RNA dan berusaha menduplikasi gen DNA yang dimiliki manusia.
Baca juga: Pengertian dan Perilaku terkait AIDS
Virus HIV menggunakan reverse transcriptase atau proses pembuatan RNA berutas tunggal menjadi DNA berutas ganda.
Proses reverse transcriptase memungkinkan virus HIV memasuki inti sel-T serta bergabung dengan materi genetik selnya.