Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makna Lambang Pancasila

Kompas.com - Diperbarui 12/11/2021, 15:02 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Burung Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia yang dirancang oleh Sultan Hamid II. Burung Garuda berwarna emas berkalung perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila. Burung Garuda tersebut juga mencengkeram pita putih bertuliskan "Bhineka Tungga Ika". 

Selain menjadi lambang negara, Pancasila juga sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Dalam buku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya, lambang negara Indonesia kemudian disebut sebagai Garuda Pancasila.

Makna lambang Pancasila

Lalu, apa makna lambang Pancasila tersebut? Berikut lima makna lambang Pancasila:

Bintang Tunggal, Sila Pertama PancasilaBuku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya Bintang Tunggal, Sila Pertama Pancasila
Bintang Tunggal

Di tengah perisai dalam Garuda Pancasila terdapat simbol bintang yang memiliki lima sudut. Di mana bintang tunggal tersebut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bintang tunggal dianggap sebagai cahaya, seperti cahaya kerohanian yang dipancarkan Tuhan kepada setiap manusia. Di bagian bintang terdapat latar berwarna hitam, melambangkan warna alam asli yang dimiliki Tuhan.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila

 

Rantai Emas, Simbol Sila ke-2 PancasilaBuku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya Rantai Emas, Simbol Sila ke-2 Pancasila
Rantai Emas

Di bagian kanan bawah, tergambar simbol rantai emas yang melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkatan yang saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran melambangkan perempuan.

Mata rantai yang saling berkaitan tersebut bermakna setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan membutuhkan satu sama lain. Bersatu menjadi kuat seperti rantai.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila

Pohon Beringi, Simbol Sila ke-3 PancasilaBuku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya Pohon Beringi, Simbol Sila ke-3 Pancasila
Pohon Beringin

Pada bagian kanan atas, terdapat gambaran pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.

Lambang pohon beringin digunakan karena pohon yang besar dan banyak digunakan orang sebagai tempat berteduh dibawahnya.

Sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, semua rakyat Indonesia dapat "berteduh" di bawah naungan Negara Indonesia.

Pohon beringin yang memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah bermakna dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila

Kepala Banteng, Simbol Sila ke-4 PancasilaBuku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya Kepala Banteng, Simbol Sila ke-4 Pancasila
Kepala Banteng

Di bagian kiri atas, simbol kepala banteng melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.

Kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Musayawarah dalam Pancasila adalah orang-orang yang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

 

Padi dan Kapas, Simbol Sila ke-5 PancasilaBuku PKN dan Pancasila (2020) karya Ni Putu Candra Prasetya Padi dan Kapas, Simbol Sila ke-5 Pancasila
Padi dan Kapas

Pada bagian kiri bawah terdapat lambang padi dan kapas yang melambangkan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Padi dan kapas mewakili sila kelima karena melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang (pakaian).

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Kelima Pancasila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Mengapa Peta menjadi Hal Penting Menurut Claudius Ptolomeus?

Skola
5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

5 Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

Skola
Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com