Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Dikenal

Kompas.com - Diperbarui 14/12/2021, 06:42 WIB
Ari Welianto

Penulis

tanyamu. Kita abadi.

Baca juga: Mengenang Sapardi Djoko Damono, Sosok yang Menyukai Kesunyian

  • Aku Ingin

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya
tiada”

Pernah dengar alih wahana? Puisi Aku Ingin menjadi salah satu karya Sapardi yang beralih wahana menjadi lagu, atau biasa disebut musikalisasi puisi.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono dan Ceritanya soal Hujan Bulan Juni...

  • Pada Suatu Hari Nanti

“Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.”

Lewat puisinya ini, eyang seolah  menyatakan alasan dirinya masih menulis hingga kini.

Lewat puisinya dalam Hujan Bulan Juni ini pula, eyang seolah menyelipkan wasiat bahwa kita akan kekal bersama tulisan-tulisan yang kita tinggalkan.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono Sempat Dirawat Sejak 9 Juli Sebelum Berpulang

  • Hanya

“Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kaulihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana

hanya desir angin yang kaurasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu

hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kaulihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu”

Tanpa perlu banyak bermetafora, Sapardi membuat pembacanya menyelam jauh ke dalam
kata-kata yang ia ramu.

Puisi "Hanya" bisa kalian jumpai bersama 74 sajak lainnya dalam buku kumpulan puisi Sapardi yang berjudul Melipat Jarak.

Baca juga: Sastrawan Sapardi Djoko Damono Tutup Usia, Berikut Sejumlah Karyanya yang Terkenal

  • Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta

“mencintai angin
harus menjadi siut
mencintai air
harus menjadi ricik
mencintai gunung
harus menjadi terjal
mencintai api
harus menjadi jilat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com