Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Kompas.com - 02/07/2020, 14:40 WIB
Serafica Gischa

Penulis

  • Megalithikum (batu besar)

Selain alat-alat yangidsebutkan di atas, masih ada benda-benda lain yang dihasilkan. Khsusunya benda yang ada kaitannya dengan kepercayaan manusia yang hidup pada zaman batu.

Kepercayaan masyarakat pada masa bercocok tanam merupakan perkembangan dari zaman masa berburu dan mengumpulkan makanan.

Pada masa sebelumnya, manusia purba sudah mengenal kepercayaan berupa adanya penguburan. Pada masa bercocok tanam kepercayaan masyarakat dibuktikan dengan temuan bangunan-bangunan batu besar.

Bangunan batu besar atau dikenal megalithikum diperkirakan berlangsung sejak zaman bercocok tanam dan masa perundagian.

Baca juga: Peninggalan Manusia Praaksara

Bangunan megalithikum sebagai berikut:

  1. Menhir
  2. Dolmen
  3. Sarkopragus atau keranda
  4. Kubur batu
  5. Pundek berundak-undak
  6. Waruga
  7. Arca

Nekara Pejeng, alat pada zaman Logam masa perundagian Bali.Kemdikbud Nekara Pejeng, alat pada zaman Logam masa perundagian Bali.
Zaman logam

Pada zaman logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Pada zaman ini masyarakat menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam.

Zaman logam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:

Zaman tembaga

Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Indonesia tidak dikenal istilah zaman tembaga.

Zaman perunggu

Pada zaman ini orang sudah mencampur tembaga dan timah dengan perbandingan 3:10 sehingga logam yang dihasilkan lebih keras.

Baca juga: Kehidupan Manusia Praaksara di Indonesia

Peralatan pada zaman perunggu, yaitu:

  1. Nekara, semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Nekara di Indonesia ditemukan di Bali, Sumatera, Jawa, Pulau Sangean, Roti, Leti, Selayar, Kepulauan Kei, dan Alor.
  2. Kapak corong, terbuat dari logam yang dibagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya dibelah, sedangkan ke dalam corong dimasukkan tangkai kayu yang menyiku pada bidang kapak. Di Indonesia alat ini ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar, dan Irian.
  3. Beajana, sebuah benda yang bentuknya mirip seperti gitar Spanyol tetapi memakai tangkai. Ditemukan di derah Madura dan Sumatera. Pola hiasan benda ini berupa anyaman dan huruf L.
  4. Arca-arca perunggu, seni menuangkan cairan logam untuk membuat arca sudah berkembang pada masa ini. Bentuk patung yang dibuat juga beragam. Banyak ditemukan di Lumajang, Palembang, dan Bogor.
  5. Perhiasan, biasanya berbentuk gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung dan bandul kalung. Perhiasan banyak ditemukan di Bohor, Malang, dan Bali.
  6. Candrasa, berfungsi sebagaitanda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.

Zaman besi

Zaman ini manusia sudah pintar melebur besi dan bijinya untuk dituang ke alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dibvandingkan peleburan besi. Membutuhkan panas sekitar 3.500 derajat selsius.

Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut sebagai zaman perunggu.

Alat-alat yang ditemyukan pada zaman ini jumlahnya sedikit, seperti:

  1. Mata kapak
  2. Mata sabit
  3. Mata pisau
  4. Mata pedang
  5. Cangkul

Di mana alat-alat tersebut banyak ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, dan Punung (Jawa Timur ).

Baca juga: Persebaran Nenek Moyang Indonesia

Saat itu masyarakat mengenal teknik pengolahan logam yang terbagi menjadi beberapa teknik, yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com