Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradaban Lembah Sungai Kuning, Salah Satu Peradaban Tertua di Dunia

Kompas.com - 03/06/2020, 16:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Dinasti Tang

Dinasti Tang berkuasa pada 619-906. Pada masa Dinasti Tang telah terjalin hubungan dagang antara China dengan kerajaan-kerajaan Nusantara.

Hal ini ditandai dengan kunjungan para musafir dari Cina, seperti I Tsing di Kerajaan Sriwijaya. Laksamana Cheng Ho dan Ma Huan yang berkunjung ke Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Warisan Mahakarya Pemikiran Peradaban di Tengah Pagebluk Corona

Dinasti Shung

Pada masa Dinasti Shung bidang seni dan ilmu pengetahuan menjadi perhatian.

Dinasti Shung berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Masyarakat hidup makmur dan sejahtera, bahkan berkembangnya kesenian dan kebudayaan China kuno.

Kepercayaan

Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Kuning menganut polytheisme. Mereka memuja dewa-dewi yang mempunyai kekuatan alam, seperti Feng Pa (dewa angin ). 

Kemudian Lei -Shih (dewa angin topan yang digambarkan sebagai naga besar), Tai Shan (dewa yang menguasai bukit suci ), Ho Po (dewa penguasa sungai Hoang-Ho).

Selain pemujaan kepada dewa-dewa masyarkat Cina juga memuja arwah leluhur. Upacara pemujaan dilakukan oleh anak laki-laki tertua.

Masyarakat China di Indonesia hingga saat ini, tradisi tersebut terus dilestarikan.

Filsafat

Di China ada beberapa ajaran filsafat yang lahir dan berkembang. Filsafat tersebut lahir pada masa Dinasti Chau, yakni:

Baca juga: 25 Tahun Pencarian, Peradaban Suku Maya Ditemukan di Selatan Meksiko

Lao Tse (605 - 531 SM)

Ajaran Lao Tse percaya adanya semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi yang bernama Tao. Ajaran Lao Tse disebut Taoisme.

Ia mengajarkan agar orang harus menyesuaikan dengan kodrat alam untuk meraih hidup sejati.

Kung Fu Tse (551 - 479 SM)

Ajaran Kung Fu Tse jauh lebih banyak penganutnya. Pada ajaran Kung Fu Tse menekankan bahwa akhlak yang bobrok dapat diperbaiki dengan membangun kembali keselarasan dalam masyarakat sebagaimana telah dialami oleh leluhur.

Keselarasan meliputi semua pihak artinya pemerintah maupun rakyat, tua maupun muda.

Meng Tse (372 - 280 SM)

Meng Tse merupakan murid Kong Fu Tse. Ia melanjutkan dan melengkapai ajaran Kung Fu Tse manusia itu pada dasarnya baik.

Kebaikan baru tampak jika terdapat keselarasan masyarakat. Karena itu pendidikan amat perlu.

Seandainya pemerintah tidak beres rakyat punya hak untuk memberontak dan menggulingkan pemerintahan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com