Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Tahun Pencarian, Peradaban Suku Maya Ditemukan di Selatan Meksiko

Kompas.com - 23/03/2020, 20:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Setelah pencarian lebih dari seperempat abad, para arkeolog akhirnya menemukan pusat kota bekas peradaban Suku Maya, yaitu Sak Tz’i’.

Meski begitu, orang yang pertama kali menemukan reruntuhan Sak Tz’i’ bukanlah arkeolog. Seorang warga lokal Meksiko di Chiapas, Meksiko, dengan tidak sengaja menemukan peninggalan kuno sebesar 0,6 x 12 meter di dekat Lacanja Tzeltal.

Inskripsi pada tablet tersebut merupakan gambaran mitos, puisi, dan sejarah yang merefleksikan tradisi Suku Maya. Termasuk gambar ular air, dewa-dewa yang belum dikenal, banjir, kelahiran, kematian, dan peperangan. Hal tersebut diteliti oleh sekelompok ilmuwan di Brandeis University, Massachusetts.

Baca juga: Goa Bawah Air Terpanjang di Dunia Ungkap Jejak Suku Maya

Melansir Live Science, Senin (23/3/2020), Sak Tz’i’ terletak di perbatasan negara Meksiko dan Guatemala. Charles Gordon, Associate Professor of Anthropology di Brandeis University mengatakan kota tersebut ditempati lebih dari 1.000 tahun sejak dibangun pada 750 SM.

Lamanya kota tersebut ditempati merupakan berkat adanya benteng yang mengelilinginya. Ilmuwan menemukan bukti bahwa kota ini terlindung oleh sungai dengan lanskap ekstrem pada satu bagian, dan benteng tinggi di bagian yang lain.

Selain itu, para peneliti juga menemukan pahatan yang menceritakan bahwa kota tersebut dilahap api saat berperang dengan kerajaan lawan.

Penemuan kota Sak Tzi di Meksiko.Charles Gordon/Brandeis University Penemuan kota Sak Tzi di Meksiko.

Reruntuhan piramida

Sejak penggalian dimulai pada musim panas 2018, para ilmuwan menemukan beberapa bukti yang menggambarkan kondisi politik agama, dan perekonomian pada Kota Sak Tz’i’. Penemuan ini termasuk peninggalan piramida, sebuah istana, dan lapangan bola.

Salah satu peninggalan yang paling besar adalah reruntuhan piramida yang dulunya berdiri setinggi 14 meter. Piramida tersebut tampak dikelilingi oleh struktur bangunan yang tampak seperti bangunan religius dan tempat tinggal mewah.

Baca juga: Teka-teki Runtuhnya Peradaban Suku Maya Terungkap

Para arkeolog juga menemukan sebuah plaza seluas 0,6 hektar yang bernama Plaza Muk’ul Ton, atau Monuments Plaza. Di sinilah tempat warga Suku Maya melakukan upacara religi dan agenda politik.

Penemuan ini membuat penelitian mengenai Suku Maya satu langkah lebih maju dari sebelumnya. Para ilmuwan berharap akan menemukan inskripsi lebih detail mengenai praktek politik, ekonomi, dan agama Suku Maya di wilayah Barat.

Selanjutnya, para peneliti berencana untuk menggunakan lidar, alat deteksi cahaya yang menggunakan sinar laser untuk menemukan bangunan dan topografi yang tertimbun hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com