Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklus Air: Pendek, Sedang, dan Panjang

Kompas.com - 02/04/2020, 20:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Hujan akan meresap ke dalam tanah. Sebagian akan diserap oleh akar tumbuhan.

Sebagian lagi akan terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan parit.

Lewat saluran-saluran air, air itu kembali ke laut.

Baca juga: Kenapa Air Laut Asin?

Siklus panjang

Siklus panjang diawali air laut yang menguap. Uap air mengalami kondensasi hingga menjadi awan.

Awan dibawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan. Selanjutnya, awan tersebut bergabung dengan uap air lain yang berasal dari penguapan air di permukaan seperti dari danau, sungai, dan hasil transpirasi tumbuhan.

Gabungan awan dan uap air tersebut akan jatuh sebagai hujan.

Karena dipengaruhi ketinggian tempat, uap air mengenai lapisan udara dingin. Udara dingin tersebut mengubah uap air menjadi salju sehingga terjadilah hujan salju atau es di pegunungan tinggi.

Baca juga: Tekanan: Proses Air Masuk Ke Tumbuhan

Proses inilah yang menjadi penyebab adanya bongkahan es atau salju di puncak pegunungan. Bongkah-bongkah es tersebut akan meluncur ke tempat lebih rendah akibat gaya gravitasi.

Bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi ini disebut gletser. Gletser kemudian mencari dan mengalir melalui perairan darat serta kembali ke laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com