Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan: Pengertian, Jenis, dan Proses Terbentuknya

Kompas.com - 01/02/2020, 08:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber NASA

Terkadang awan ini juga berbentuk seperti anyaman yang tidak beraturan.

Awan ini sering menimbulkan hallo, yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan dan biasa terjadi pada musim kering.

  • Cirrocumulus

Awan ini berpola putus-putus dan penuh dengan kristal es. Awan ini sering berbentuk seperti segerombolan domba dan menimbulkan bayangan di permukaan bumi.

  • Awan menengah

Awan yang berada di ketinggian antara 3-6 kilometer dpl. Kelompok awan memengah antara lain:

  • Altocumulus

Awan yang berukuran kecil tetapi berjumlah banyak. Berbentuk seperti bola yang tebal berwarna putih hingga pucat. Terdapat warna kelabu di beberapa bagian awan alto cumulus.

Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.

  • Altostratus

Awan yang bersifat luas dan tebal dengan warna kelabu.

Baca juga: Peduli Perubahan Iklim, Ini Isu dan Agenda Tingkat Dunia yang Perlu Diketahui

  • Awan rendah

Awan yang berada di ketinggian kurang dari 3 kilometer dpl. Kelompok awan rendah sebagai berikut:

  • Stratocumulus

Awan yang berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga tampak menyerupai gelombang di lautan. Awan ini sangat tipis dan tidak menimbulkan hujan.

  • Stratus

Berada pada posisi yang rendah dan awan yang sangat luas dengan ketinggian kurang dari 2.000 meter.

Awan ini menyebar seperti kabut dan tampak berlapis-lapis. Awan ini juga tidak menimbulkan hujan.

  • Nimbostratus

Awan berbentuk tidak menentu dengan tepi yang tidak rapi. Awan ini menimbulkan hujan gerimis, berwarna putih sedikit gelap, dan penyebarannya di langit cukup luas.

  • Awan akibat udara naik

Awan yang berada pada ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter dpl. Kelompok awan ini adalah:

  • Cumulus

Awan tebal yang terbentuk pada siang hari karena udara yang naik. Awan akan terlihat terang jika mendapatkan sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan berwarna kelabu jika mendapatkan sinar di sebagian sisinya.

  • Cumulonimbus

Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur. Memiliki volume besar dengan ketebalan yang tinggi. Posisi rendah dan puncak yang tinggi sebagai menara.

Terjadinya hujan tidak tergantung pada tebal tipisnya awan, namun musim. Pada musim kering, meski awan tinggi tebal belum tentu turun hujan karena faktor dominan angin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com