Ungkapan adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang yang dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata.
Baca juga: Utamakan Pemakaian Bahasa Indonesia di Ruang Publik
Bidal atau pemeo adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung sindiran, peringatan atau ejekan.
Perumpamaan adalah kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar.
Biasanya didahului kata seperti, bagai, bak, laksana, dan lain-lain.
Tamsil atau ibarat adalah kiasan yang sering menggunakan kata "ibarat" untuk membuat perbandingan tentang suatu perkara.
Penggunaannya bertujuan untuk menjadikan maksudnya bertambah nyata.
Semboyan adalah kalimat, frase atau kata yang digunakan sebagai pedoman atau prinsip.
Baca juga: Harian Kompas Raih Penghargaan Bulan Bahasa dan Sastra Kemendikbud 2019
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Artinya: perbuatan yang baik akan mendapat balasan yang baik pula.
Ada udang di balik batu.
Artinya: seseorang yang menyembunyikan maksud jelek di balik ucapan dan tingkah lakunya.
Air beriak tanda tak dalam.
Artinya: orang yang banyak bicara biasanya ilmunya dangkal.
Air susu dibalas dengan ari tuba.
Artinya: kebaikan dibalas dengan kejahatan.
Bagai air di daun talas.
Artinya: orang yang tidak punya pendirian tetap.
Baca juga: Soal Perpres Bahasa Indonesia, Menristekdikti Tegaskan Tidak untuk Jurnal Ilmiah
Bagai api dalam sekam.
Artinya : perbuatan jahat yang tidak tampak.
Besar pasak daripada tiang.
Artinya : jumlah pengeluaran lebih besar daripada pemasukan.
Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang.
Artinya: daripada hidup menanggung malu lebih baik mati.