Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami: Tanda-tanda dan Prosesnya

Kompas.com - 09/12/2019, 18:36 WIB
Ari Welianto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sebab, tsunami yang bermula dari tengah lautan, tak telihat dari pantai. Di laut dalam, tsunami juga tak terlihat tinggi sama sekali. Ketinggian gelombang hanya sekitar 30 hingga 60 sentimeter (1 hingga 2 kaki).

Jika terjadi gempa, hindari area pantai. Pergilah ke tempat yang lebih tinggi kendati belum ada peringatan dini tsunami.

Baca juga: Khawatir Tsunami, Warga di Seram Barat Bangun Rumah di Pegunungan

Proses terjadinya tsunami

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), tsunami bisa mencapai jarak yang jauh. Setelah gempa atau letusan gunung berapi, gelombang beberapa kali akan menyebar di permukaan laut.

Tsunami punya panjang gelombang yang jauh lebih panjang dan jarak antargelombang yang lebih lama dari ombak biasa.

Di laut dalam, tsunami bisa melaju hingga 800 kilometer per jam. Semakin dalam perairan, semakin cepat gelombangnya. Dengan kedalaman laut yang mencapai 4.000 meter, tsunami bisa bergerak lebih dari 640 kilometer per jam.

Gelombang tsunami juga lebar, sekitar 100 hingga 200 kilometer. Luas tsunami juga berpengaruh terhadap kerusakan yang ditimbulkan. Seiring dengan makin jauhnya gelombang, energinya semakin berkurang. 

Namun hilangnya energi ini tidak sebanding dengan lebarnya. Seban semakin lebar gelombang, semakin dikit energi yang berkurang. Sehingga ketika sampai di pantai, tsunami masih sangat kuat.

Baca juga: 4 Kemungkinan Penyebab Tsunami di Selat Sunda Menurut Vulkanolog ITB

Tsunami terparah

Dalam sejarah, ada dua tragedi tsunami yang cukup parah dan terbesar. Keduanya terjadi di Indonesia. Berikut dua peristiwa tsunami yang dimaksud:

1. Tsunami 1883

Dilansir dari Kompas.com, tragedi tsunami yang terjadi pada 27 Agustus 1883 menjadi yang terparah sepanjang sejarah.

Letusan Gunung Krakatau kala itu memicu terjadinya tsunami besar setinggi 120 kaki. Gelombang besar ini menelan korban jiwa sekitar 35.500 orang.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Krakatau Meletus pada 27 Agustus 1883

Dalam buku Krakatau, the Day the World Exploded August 27, 1883 (2003) disebutkan bahwa pada 250 tahun terakhir tercatat tak kurang dari 90 kali tsunami terjadi akibat letusan gunung.

Namun, tsunami yang disebabkan oleh Krakatau menjadi tsunami vulkanik terbesar yang pernah tercatat oleh sejarah. Dikutip dari History, Krakatau telah menunjukkan peningkatan aktivitas pertamanya setelah lebih dari 200 tahun pada 20 Mei 1883.

2. Tsunami 2004

Pada 26 Desember 2014 silam, wilayah Aceh dan sebagian pesisir barat Sumatera Utara hancur diterjang gelombang tsunami. Ada sekitar 170.000 orang tewas dan jutaan rumah hancur akibat tragedi tsunami.

Peristiwa ini bermula terjadinya gempa beberapa kali. Dikutip dari Harian Kompas yang terbit pada 29 Desember 2004, kekuatan gempa yang terjadi berada di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut.

Baca juga: 26 Desember 2004, Gempa dan Tsunami Aceh Menimbulkan Duka Indonesia..

Gempa yang berlangsung selama kurang lebih 10 menit ini tercatat mempunyai magnitudo sekitar 9,0. Setelah itu gelombang tsunami mulai menghantam Aceh dan sebagian di Sumatera Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com