Mengapa Garam Dapat Mencairkan Es di Jalan ketika Musim Dingin?

KOMPAS.com – Di negara yang memiliki musim dingin, proses pencairan es yang terdapat di jalan-jalan dan trotoar dilakukan dengan menaburkan garam ke hamparan salju. Sifat koligatif larutan yang paling tepat berhubungan dengan fenomena wancana tersebut adalah …

1. Penurunan tekanan uap
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik
5. Kenaikan tekanan uap

Jawabannya adalah c. penurunan titik beku. Untuk mengetahui alasannya, simaklah penjelasan berikut ini!

Ketika musim dingin datang, salju kerap menutupi jalanan dan trotoar. Salju kemudian berubah menjadi es dan membuat jalanan licin, sehingga tidak bisa dilewati.

Es harus dibuat mencair agar pejalan kaki dan kendaraan beroda dapat melintas tanpa mengalami kecelakaan.

Caranya adalah dengan menaburkan garam ke jalan-jalan dan trotoar yang ditutupi oleh hamparan salju.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, lebih dari 20 juta ton garam digunakan setiap tahunnya untuk mencairkan salju dan es di wilayah utara yang dingin.

Garam sebenarnya tidak dapat melelehkan es, namun dapat menurunkan titik bekunya. Ini adalah sifat koligatif larutan yang dinamakan penurunan titik beku atau depresi titik beku.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, penurunan titik beku terjadi karena adanya zat terlarut (dalam kasus ini berupa garam) yang mengganggu proses pembekuan pada zat terlarut (air).

Sehingga, titik beku larutan menjadi lebih rendah daripada titik beku pelarut aslinya.

Es terbentuk di jalanan ketika suhu air mencapai 32 derajat Fahrenheit atau 0 derajat celcius. Namun, penambahan garam membuat titik beku air di jalanan lebih rendah lagi (menurun).

Dilansir How Stuff Works, larutan garam 10 persen membeku pada suhu 20 derajat Fahrenheit atau minus enam derajat Celcius.

Adapun, larutan garam 20 persen membeku pada suhu dua derajat Fahrenheit atau minus 16 derajat Celcius.

Sehingga, garam ditaburkan untuk menurunkan titik beku air. Sehingga, es tidak terbentuk di jalan juga trotoar.