Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Klasifikasi Pesan Nonverbal

KOMPAS.com - Komunikasi nonverbal merupakan proses penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata. Oleh karena itu, komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan pesan-pesan nonverbal.

Leathers mengklasifikasikan pesan nonverbal ke dalam tiga kelompok, yaitu pesan nonverbal visual, pesan nonverbal auditif, dan pesan nonverbal nonvisual nonauditif.

Berikut penjabarannya:

Pesan nonverbal visual

Pesan nonverbal visual meliputi pesan kinesik, pesan proksemik, dan pesan artifaktual. Dengan penjabarannya sebagai berikut: 

Pesan kinesik

Pesan kinesik adalah pesan nonverbal yang disampaikan dengan menggunakan gerakan tubuh. Pesan kinesik terdiri dari tiga komponen utama, sebagai berikut:

  • Pesan fasial

Pesan fasial adalah pesan yang menggunakan air muka guna menyampaikan suatu makna. Beragam penelitian telah menampilkan bahwa terdapat paling sedikit sepuluh kelompok makna yang dapat disampaikan oleh wajah.

Kelompok makna tersebut meliputi perasaan terkejut, kesedihan, kebahagiaan, pengecaman, ketakutan, kemuakan, ketakjuban, kemarahan, tekad, dan minat.

  • Pesan gestural

Pesan gestural adalah pesan yang disampaikan dengan menunjukkan gerakan dari sebagian anggota badan, seperti mata dan tangan guna mengomunikasikan berbagai makna.

  • Pesan postural

Pesan postural adalah pesan yang disampaikan dengan menggunakan keseluruhan anggota badan.

Pesan proksemik

Pesan proksemik adalah pesan yang disampaikan lewat pengaturan jarak dan ruang.

Umumnya, keakraban kita dengan seseorang dapat diungkapkan dengan mengatur jarak. Pesan proksemik juga dapat dingkapkan melalui mengatur ruangan obyek beserta rancangan interiornya.

Pesan proksemik mampu mengungkapkan keterbukaan, status sosial-ekonomi, dan juga keakraban.

Pesan artifaktual

Pesan artifaktual adalah pesan yang diungkapkan dengan penampilan, baik tubuh, pakaian, ataupun kosmetik.

Meskipun bentuk tubuh cenderung tetap, orang sering berperilaku dengan orang lain sesuai dengan bagaimana persepsi tentang tubuhnya (body image).

Pakaian juga dapat digunakan untuk menyampaikan identitas, dapat memberi tahu “siapa kita” kepada orang lain. Dengan menyampaikan identitas, kita dapat menunjukkan bagaimana perilaku kita kepada orang lain dan bagaimana orang lain sepatutnya memperlakukan kita.

Selain itu, pakaian juga dapat digunakan untuk menyampaikan perasaan (seperti blus hitam ketika sedang berduka), status dan peranan (misalnya seragam kantor), dan formalitas (misalnya memakai sandal untuk menunjukkan situasi informal).

M.S Wetmore Cosmetic Studio menyatakan bahwa kosmetik mampu mengungkapkan kesehatan, sikap ekspresif dan komunikatif, serta kehangatan.

Pesan nonverbal auditif

Hanya terdapat satu macam pesan nonverbal auditif, yaitu pesan paralinguistik.

Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang memiliki kaitan dengan bagaimana cara pengucapan pesan verbal. Sebuah pesan verbal yang sama dapat memiliki arti yang berbeda apabila disampaikan dengan cara pengucapan yang berbeda.

Pesan paralinguistik terdiri dari nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.

Nada menunjukkan jumlah getaran atau gelombang yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Apabila seseorang berbicara tanpa menggunakan banyak perubahan nada, maka ia akan dianggap monoton.

Nada dapat mengungkapkan perasaan ataupun memperteguh dampak dari kata yang kita ucapkan.

Kualitas suara menunjukkan tipis atau penuhnya suara. Seperti halnya violin, viola, ataupun cello yang memiliki suara yang khas, setiap orang juga memiliki kualitas suaranya sendiri yang mampu mengungkapkan identitas dan kepribadian mereka.

Volume menunjukkan tinggi rendahnya suatu suara. Kita cenderung menaikkan volume suara kita ketika sedang merasa marah atau ingin mempertegas sesuatu. Kita juga cenderung merendahkan volume kita ketika sedang mengungkapkan rasa sayang atau pengertian.

Begitu pula dengan kecepatan dan ritme yang juga dapat mengungkapkan dan menggarisbawahi perasaan.

Pesan paralinguistik merupakan alat yang paling cermat untuk memberitahukan apa yang kita rasakan kepada orang lain. Meskipun, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam mengungkapkan emosi dengan pesan paralinguistik.

Namun, sama seperti kemampuan berbahasa yang dapat selalu ditingkatkan, kemampuan paralinguistik juga demikian.

Pesan nonverbal nonvisual nonauditif

Pesan nonverbal nonvisual nonauditif adalah pesan yang tidak berupa kata-kata, tidak dapat dilihat, dan tidak dapat didengar.

Pesan nonverbal nonvisual nonauditif meliputi pesan sentuhan dan pesan penciuman.

Berikut penjelasannya:

Pesan sentuhan

Kulit merupakan alat penerima sentuhan yang mampu menerima dan membedakan berbagai macam emosi yang disampaikan oleh seseorang melalui sentuhan.

Alma I. Smith, seorang peneliti dari Cutaneous Communication Laboratory, melaporkan bahwa berbagai macam perasaan dapat disampaikan lewat sentuhan. Selain itu, terdapat lima hal yang biasa dikomunikasikan melalui sentuhan, yaitu:

Pesan penciuman

Secara sadar maupun tak sadar, manusia telah menggunakan bau-bauan untuk berkomunikasi. Dalam dunia binatang pun kebiasaan menyampaikan informasi dengan bau-bauan telah lama diketahui. Hal tersebut juga dilakukan oleh manusia.

Kebanyakan pesan penciuman atau komunikasi dengan bau-bauan berlangsung dengan tidak sadar, misalnya tubuh kita mengeluarkan keringat dengan bau yang khas ketika sedang dalam keadaan tegang atau emosional.

Sekarang orang sudah mencoba menggunakan bau-bauan buatan, seperti parfum, dalam menyampaikan pesan.

Referensi:

  • Rakhmat, Jalaluddin. (2022). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  • Sudaryono. (2022). Interpersonal Skill. Jakarta: Kencana

https://www.kompas.com/skola/read/2023/09/21/050000769/klasifikasi-pesan-nonverbal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke