Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sastra Anak: Tahapan, Unsur, dan Perannya

KOMPAS.com - Sastra anak adalah ungkapan perasaan yang ditulis orang muda atau dewasa untuk dinikmati anak-anak.

Sastra anak membuat konsep pembelajaran dengan cerita menyenangkan. Sastra ini memakai bahasa yang sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosi anak-anak.

Sastra anak adalah produk kreativitas imajinatif yang mampu menggambarkan dunia rekaan, dan memberi pemahaman juga pengalaman tertentu tentang keindahan.

Tahap pembelajaran sastra untuk anak SD

Bagaimana tahapan pembelajaran sastra bagi anak SD? Berikut tahapannya:

  • Tahap penikmatan

Diberikan untuk anak usia 3 sampai 7 tahun. Tahap ini dimulai dengan mendengar, menonton, dan menyimak cerita untuk menimbulkan rasa senang dan cinta pada karya sastra.

  • Tahap penghargaan

Anak akan diajarkan cara mengapresiasi sastra dengan sederhana, dan orang dewasa memberi umpan balik berupa tanggapan, pujian, atau hadiah.

  • Tahap pemahaman

Berfokus pada unsur intrinsik karya sastra, seperti:

    • Siapa tokohnya?
    • Bagaimana sifat tokohnya?
    • Di mana latar ceritanya?
  • Tahap penghayatan

Analisis tema dan amanat dalam karya sastra. Untuk SD kelas tinggi, dapat ditambahkan dengan kritik dan perbandingan beberapa karya sastra.

  • Tahap implikasi

Anak-anak dapat mengimplementasikan kreativitasnya dengan membuat cerita, membaca puisi, atau melakukan drama secara sederhana.

Unsur dalam sastra anak

Sebutkan unsur-unsur dalam sastra anak! Berikut ulasannya:

Unsur utama dalam sastra anak adalah pantangan, berkaitan dengan tema dan amanat. Sastra anak tidak akan menyajikan cerita, seperti

Adapun unsur-unsur sastra anak secara umum, yaitu:

    • Sastra anak menggambarkan minat dan sebagian kehidupan anak
    • Menggunakan bahasa yang dikuasai anak-anak
    • Mengemukakan penyelesaian masalah yang diceritakan. Penyelesaian ini memiliki sifat membina yang dapat ditiru anak-anak.

Peran sastra untuk kecerdasan emosi anak-anak

Sebutkan peran sastra untuk kecerdasan emosi anak-anak! Implementasi peran sastra untuk kecerdasasan emosi anak-anak adalah:

  • Mengenali emosi sendiri

Contohnya cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Anak-anak akan mengenali emosi dasar melalui tokoh dalam cerita.

Bawang putih memiliki sifat penyabar dan tidak sombong. Sedangkan bawang merah dan ibu tiri bersifat sebaliknya.

  • Mengatur emosi sendiri

Contohnya cerita “Lomba Lari Kancil dan Siput”. 

Anak-anak akan merasakan gejolak emosi kesal, marah, dan berubah menjadi gembira melalui alur cerita yang disajikan.

  • Memotivasi emosi negatif

Contohnya buku cerita “Papa Kehilangan Pekerjaan”. 

Anak-anak akan bisa meniru cara mengatasi masalah yang dihadapi, juga mengubah emosi negatif ke yang lebih positif.

  • Mengenali emosi orang lain

Contohnya film drama musikal “Joshua Oh Joshua”.  

Anak-anak dapat merasakan kesedihan yang dialami Joshua ketika mendapat perlakuan jahat, dan mereka ikut merasa bahagia ketika Joshua senang.

Referensi:

Hartati, Tatat, Asep Deni G., dkk. 2018. Sastra Anak Abad 21 dari Perspektif Multiliterasi & HOTS. Surabaya: Confident.

Munaris. 2020. Sastra Anak Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Di Sekolah. Jurnal KATA: Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/10/090000069/sastra-anak--tahapan-unsur-dan-perannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke