KOMPAS.com - Drama adalah tindakan yang disajikan lewat pertunjukan aktor di atas panggung.
Bisa juga diartikan bahwa drama merupakan kisah hidup manusia yang diringkas dan ditampilkan di depan banyak orang.
Tokoh drama yang mumpuni akan memerankannya dengan baik tanpa melihat bahwa itu hanyalah sebuah perannya saja.
Drama memiliki dua bentuk, yakni drama tradisional dan drama modern.
Lalu, apa perbedaan drama tradisional dan drama modern?
Biasanya drama ini disusun dalam lima babak, yaitu:
Pengenalan tempat, waktu, pemeran, dan situasi awal masalah.
Permasalahan mulai memasuki konflik utama.
Ketegangan dan konflik mulai memuncak dengan hal-hal tak terduga.
Masalah lain muncul di saat masalah awal mulai mereda.
Akhir cerita melalui tragedi bencana.
Tindakan dalam drama tradisional, seperti peran dan karakter tokoh ditentukan oleh bentuk percakapannya.
Selain itu, pemain drama ini lebih banyak berimprovisasi atau tidak terpaku pada naskah. Alur ceritanya pun mengaitkan tiga kesatuan, yaitu tempat, waktu, dan kejadian (plot).
Drama tradisional bersifat supel. Karena bisa dipentaskan di mana saja. Adapun contoh drama tradisional, yakni drama wayang, rakyat, tutur, dan bangsawan.
Jenis drama ini tidak terikat pada aturan yang ketat. Plot kejadian atau cerita sudah tidak menjadi hal yang utama.
Berbeda dengan drama tradisional, drama modern menggunakan naskah drama yang tersusun lengkap dan rapi.
Contohnya adalah sandiwara dan komtemporer atau teater mutakhir.
Jika disimpulkan, perbedaan drama tradisional dan drama modern adalah konsep cerita, susunan naskah, serta contohnya.
Referensi:
Marantika. Juliaans E. R. 2014. Drama dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jurnal Tahuri (Diakses pada tanggal 8 April 2023)
Nuryanto, Tato. 2014. Mari Bermain Drama Kebahagiaan Sejati. Cirebon: Syariah Nurjati Press.
Syamsuddin, Rohana, Nur Indah. 2021. Pembelajaran Seni Drama. Universitas Negeri Makassar.
https://www.kompas.com/skola/read/2023/04/12/110000369/perbedaan-drama-tradisional-dan-drama-modern