Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Ekosistem Laut: Lautan, Pantai, Estauri, dan Terumbu Karang

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Habitat di laut saling berhubungan atau berkaitan satu sama lain. Ciri-ciri habitat dalam ekosistem air laut antara lain variasi temperatur atau suhu tinggi, kadar garam tinggi, penetrasi dari cahaya matahari tinggi, ekosistem tidak terpengaruh iklim dan cuaca alam sekitar.

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang. Berikut penjelasannya:

Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55 persen terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 derajat Celcius.

Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaan secara horizontal.Berikut penjelasannya:

Habitat laut berdasarkan kedalamannya

Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut:

  • Litoral, merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
  • Neritik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya kurang lebih 300 meter.
  • Batial, merupakan daerah yang dalamnya berkisaran antara 200-2500 meter.
  • Abisal, merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1500-10.000 m).

Habitat laut berdasarkan wilayah permukaannya

Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, habitat laut dibedakan sebagai berikut:

  • Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 meter.
  • Mesopelagik, adalah daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 200- 1000 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya ikan hiu.
  • Batiopelagik, yaitu daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2500 meter. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.
  • Abisalpelagik, yaitu daerah dengan kedalaman mencapai 4000 m, tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.
  • Hadal Pelagik, merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6000 meter. Di bagian ini biasanya terdapat ikan laut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan Karang tertentu.

Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut.

Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urine sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.

Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.

Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.

Daerah tengah pantai, terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.

Daerah pantai terdalam, terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut:

  • Formasi Pes Caprae

Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. 

Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littoreus (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola fruescens (babakoan).

  • Formasi Baringtonia

Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Jika tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini akan didominasi tumbuhan bakau yang memiliki akar napas.

 Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, kakak ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang.

Estuari

Estuari (muara) adalah tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewan antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. 

Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

Terumbu Karang

Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri atas karang batu dan organisme-organisme lainnya.

Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung. 

Terumbu karang didominasi oleh Karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup Karang lain dan ganggang.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/04/220000669/4-ekosistem-laut--lautan-pantai-estauri-dan-terumbu-karang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke