Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Insiden Hotel Yamato

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan bendera Belanda (merah- putih-biru) menjadi bendera Indonesia (merah-putih). 

Insiden Hotel Yamato terjadi pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato, Surabaya.

Insiden ini diawali oleh tindakan beberapa orang Belanda yang mengibarkan bendera Belanda (merah-putih-biru) di tiang bendera Hotel Yamato. 

Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Mereka mendatangi hotel itu dan berusaha menurunkan bendera tersebut. 

Akhirnya, bendera Belanda berhasil diturunkan dan bagian bendera yang berwarna biru dirobek. Kemudian bendera dikibarkan kembali sebagai bendera Indonesia (merah-putih). 

Pengibaran bendera Merah Putih diiringi dengan pekikan Merdeka berulang kali.

Sesudah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama Indonesia melawan tentara AFNEI. 

Serangan-serangan kecil itu ternyata dikemudian hari berubah menjadi agresi umum yang memakan banyak korban, baik warga sipil dan militer di pihak Indonesia dan Inggris. 

Hingga akhirnya, Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi dan menyelenggarakan gencatan senjata.

Gencatan senjata tersebut gagal dan ditambah dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, yang kemudian berdampak pada dikeluarkannya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris. 

Dengan meninggalnya Mallaby, pasukan sekutu menyerang Kota Surabaya dan pejuang Undinesua tidak gentar. Hal tersebut menjadi puncak pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. 

Pejuang Indonesia tidak hanya senjata tajam, tetapi juga bambu runcing. Dari peristiwa tersebut, banyak pejuang Indonesia yang gugur mencapai 20.000 orang. Sementara pihak sekutu 1.500 orang. 

Pertempuran tersebut berlangsung selama tiga minggu, dan berakhir pada 28 November 1945. Korban meninggal mencapai ribuan dan banyak penduduk yang megungsi. 

Untuk mengingat perjuangan para pahlawan, Presiden Sukarno, melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/25/170000869/sejarah-insiden-hotel-yamato

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke