Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perubahan kepemilikan Akibat Aktivitas pada Entitas Anak

KOMPAS.com - Bagian kepemilikan pada entitas anak bisa sewaktu-waktu berubah.

Aktivitas yang bisa memerngaruhi bagian kepemilikan tersebut seperti pembelian tambahan saham treasuri ke entitas induk atau pihak lainnya dan menerbitkan saham tersebut.

Penerbitan saham tersebut biasanya disebut sebagai right issue. Right Issue tersebut apabila dibeli entitas induk tidak akan mengakibatkan perubahan jika dibeli secara proporsional.

Komposisi bagian kepemilikannya pun tidak akan berubah.

Dikutip dari buku Akuntansi Keuangan Lanjutan Berbasis IFRS & SAK Terbaru Buku 1 (2020) oleh Eddy Winarso dan Nunung Nuryani, entitas anak adalah suatu entitas yang dikendalikan entitas induk.

Pengendaliannya berupa pengendalian kebijakan keuangan dan operasional sehingga mendapatkan manfaat. 

Menerbitkan tambahan saham kepada entitas induk 

Aktivitas penerbitan saham tambahan pada entitas anak dapat dilakukan apabila entitas entitas anak butuh suntikan dana.

Tambahan ini bisa dibeli di entitas induk ataupun pihak lainnya. Jika dibeli dari entitas induk, maka persentase kepemilikan entitas induk bisa meningkat drastis. Sedangkan, persentasi non pengendalinya akan berkurang. 

Selain persentase entitas induk yang meningkat, sistem pengendaliannya juga akan tetap ada dan mengalami peningkatan.

PSAK 65 (2014) mensyaratkan perubahan dalam bagian kepemilikan induk pada entitas anak tersebut sebagai transaksi ekuitas.

Jumlah yang tercatat kepentingan non pengendali dan nilai wajar imbalan diterima serta diatribusikan ke pemilik entitas induk. 

Contoh soal

Berikut contoh soal entitas anak menerbitkan tambahan saham ke entitas induk:

PT Induk membel 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar PT Anak pada 2 Januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar Rp 490.000.000 yaitu sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak.

Komposisi ekuitas (aset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba senilai Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000. Saham PT Anak memiliki nilai nominal (par) RP 1000.

Pada tanggal 31 Desember 2015 PT Anak menerbitkan tambahan 100.000 lembar saham ke PT Induk seharga Rp 1.200 per lembar.

PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.

Dampak dari adanya kasus tersebut mengakibatkan peningkatan kepemilikan PT Induk menjadi 75% (450.000 lembar/600.000 lembar). 

Berikut ini tabel perhitungan persentase kepemilikan: 

  PT Induk Jumlah Beredar  PT Induk
Kepemilikan saham sebelum penambahan 350.000 500.000 70%
Penerbitan saham tambahan 100.000 100.000  
Kepemilikan saham setelah penambahan 450.000 600.000 75%

Ekuitas PT Anak akan meningkatkan akibat penerbitan tambahan saham ini senilai RP 120.000.000 (Rp 1.200 x 100.000 lembar).

Oleh karena itu PT Anak perlu membuat jurnal untuk mencatat penerbitan saham tambahan sebagai berikut: 

Kas (D)   120.000.000  
  Saham Biasa (K)   100.000.000
  Tambahan modal disetor (K)   20.000.000

Apabila PT Induk mencatat dalam metode ekuitas, maka presentase kepemilikan PT Induk dan PT Anak akan bertambah ekuitasnya.

Pertambahan tersebut harus dicatat dalam perhitungan nilai tercatat investasi sebagai berikut: 

  Sebelum Setelah Selisih
Saham Biasa 500.000.000 600.000.000  
Tambahan Modal Disetor - 20.000.000  
Saldo Laba 220.000.000 220.000.000  
  720.000.000 840.000.000  
Kepemilikan Saham 70% 75%  
Nilai tercatat investasi 504.000.000 630.000.000 126.000.000

Selisih senilai Rp 126.000.000 akan disesuaikan dengan tambahan nilai tercatat investasi dengan jumlah yang dibayarkan Rp 120.000.000 tidak boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi tapi sebagai transaksi ekuitas.

Jurnal ekuitas yang perlu dibuat untuk mencatat investasi tambahan sebagai berikut: 

31 Desember 2015

Investasi PT Anak (D)   126.000.000  
  Kas (K)   120.000.000
  Ekuitas Tambahan Modal Disetor (K)   6.000.000

Setelah dilakukan pencatatan jurnal tambahan investasi, maka perlu dibuat laporan konsolidasian sebagai berikut: 

  Rasio PT Induk

Kepentingan

Non Pengendali

Saham

Biasa

Tambahan

Modal Disetor

Saldo 

Laba

Saldo 2 Januari 2015

70:30 490.000.000 210.000.000 500.000.000   200.000.000
Laba Bersih 70:30 35.000.000 15.000.000 -   50.000.000
Dividen 70:30 (21.000.000) (9.000.000) -   (30.000.000)
Penerbitan Saham   126.000.000 (6.000.000) 100.000.000 20.000.000 -
Saldo 31 Desember 2015 70:25 630.000.000 210.000.000 600.000.000 20.000.000 220.000.000

Langkah terakhir, perlu dibuat jurnal eliminasi sebagai berikut: 

Entitas anak menjual saham tambahan ke pihak ketiga

Kepentingan non pengendali akan mengalami kenaikan kepemilikan bagian apabila keseluruhan saham tambahan dibeli pihak ketiga tersebut. Sedangkan, entitas induk akan mengalami penurunan persentase kepemilikan. 

Contoh soal

Contoh soal entitas anak menerbitkan tambahan saham ke pihak ketiga sebagai berikut: 

PT Induk membeli 400.000 lembar dari 500.000 lembar saham yang beredar PT Anak tanggal 2 Januari 2015. PT Induk membayar Rp 560.000.000 sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak.

Komposisi ekuitas PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 200.000.000.

Saham PT Anak memiliki nilai nominal Rp 1000. Tanggal 31 Desember 2015, PT Anak menerbitkan tambahan 125.000 lembar saham ke pihak ketiga seharga Rp 1200 per lembar.

PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 30.000.000.

Dampak penerbitan itu turunnya kepemilikan PT Induk 64% (400.000 lembar/ 625.000 lembar). Perhitungan persentase kepemilikan terdapat dalam tabel berikut ini: 

  PT Induk Jumlah Beredar PT Induk
Kepemilikan saham sebelum penambahan 400.000 500.000 80%
Penerbitan saham tambahan - 125.000  
Kepemilikan saham setelah penambahan 400.000 625.000 64%

Dalam penerbitan ini mengakibatkan peningkatan ekuitas PT Anak senilai Rp 150.000.000 (Rp 1200 x 125.000 lembar).

Jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penerbitan saham tambahan sebagai berikut: 

Kas (D)   150.000.000  
  Saham Biasa (K)   125.000.000
  Tambahan Modal Disetor (K)   25.000.000

PT Induk mencatat dalam metode ekuitas maka akan terjadi penurunan PT Induk dan peningkatan PT Anak sehingga perlu perhitungan nilai tercatat investasi PT Anak. Perhitungan atas penyesuaian sebagai berikut: 

  Sebelum Setelah Selisih
Saham Biasa 500.000.000 625.000.000  
Tambahan Modal Disetor - 25.000.000  
Saldo Laba 220.000.000 220.000.000  
  720.000.000 870.000.000  
Kepemilikan Saham 80% 64%  
Nilai Tercatat Investasi 576.000.000 556.800.000 (19.200.000)

Selisih sebesar Rp 19.200.000 akan disesuaikan dengan penurunan nilai tercatat investasi. Selisih ini tidak boleh di akui sebagai rugi pada laba rugi tapi diakui sebagai transaksi ekuitas.

Jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyesuaian nilai tercatat investasi sebagai berikut: 

Ekuitas (D)   126.000.000  
  Investasi PT Anak (K)   126.000.000

Setelah itu, perlu dilakukan perhitungan jurnal eliminasi. Tambahan modal yang disetor PT Induk sebelumnya tidak ada maka perlu adanya penyesuaian pada saldo laba.

Berikut ini adalah tabel perhitungan jurnal eliminasi sebagai berikut: 

  Rasio PT Induk

Kepentingan

Nonpengendali

Saham 

Biasa

Tambahan 

Modal Biasa

Saldo Laba
Saldo 2 Januari 2015 80:20 560.000.000 140.000.000 500.000.000   200.000.000
Laba Bersih 80:20 40.000.000 10.000.000     50.000.000
Dividen 80:20 (24.000.000) (6.000.000)     (30.000.000)

PenerbitanSaham

  (19.200.000) 169.200.000 125.000.000 25.000.000  
Saldo 31 Desember 2015 64:36 556.800.000 313.200.000 625.000.000 25.000.000 220.000.000

Setelah dilakukan perhitungan, perlu dibuat pencatatan jurnal eliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak sebagai berikut: 

https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/11/200000569/perubahan-kepemilikan-akibat-aktivitas-pada-entitas-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke