KOMPAS.com – Alkohol merupakan salah satu senyawa organik yang memiliki banyak manfaat. Alkohol dapat diubah menjawi senyawa lain melalui oksidasi. Apa itu reaksi oksidasi pada alkohol?
Oksidasi alkohol adalah reaksi menghilangkan atom hidrogen dan menggantinya dengan atom oksigen dalam gugus fungsi alkohol (-OH). Sehingga, jumlah ikatan rantai karbon dengan oksigennya meningkat.
Biasanya, oksidasi alkohol dilakukan oleh larutan natrium atau kalium dikromat.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, oksidasi alkohol dilakukan untuk mendapatkan senyawa keton, aldehida, dan juga asam karboksilat.
Senyawa yang dihasilkan dari oksidasi, bergantung dari jenis alkohol yang digunakan. Sehingga, oksidasi alkohol dibedakan menjadi oksidasi alkohol primer, oksidasi alkohol sekunder, dan oksidasi alkohol tersier.
Oksidasi alkohol primer
Apa hasil oksidasi dari alkohol primer? Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehida. Namun, dalam kondisi tertentu yang disebut dengan oksidasi penun, oksidasi alkohol primer dapat menghasilkan asam karboksilat.
Oksidasi parsial alkohol primer
Oksidasi alkohol primer yang menghasilkan aldehida disebut dengan oksidasi parsial. Dilansir dari BBC, pada oksidasi parsial alkohol primer kehilangan dua atom hidrogen dan membentuk senyawa aldehida.
Contoh reaksi oksidasi parsial alkohol primer
Misalnya, alkohol primer yang akan dioksidasi adalah etanol (CH3CH2OH), maka reaksinya adalah:
CH3CH2OH + [O] → CH3CHO + H2O
Dari reaksi terlihat etanol dioksidasi dengan penambahan aton oksigen (O) dari dari agen pengoksidasi.
Salah satu atom hidrogen (H) pada atom karbon primer diganti dengan ikatan rangkap oksigen. Sehingga, menghasilkan asetahilda (CH3CHO) sebagai hasil oksidasi dan air (H2O) sebagai produk sampingan.
Oksidasi penuh alkohol primer
Oksidasi penuh alkohol primer adalah kelanjutan dari oksidasi parsialnya. Setelah alkohol dioksidasi menjadi aldehida, oksidasi kembali dilakukan untuk mendapatkan asam karboksilat.
Oksidasi penuh alkohol primer menggunakan lebih banyak agen pengoksidasi. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, oksidasi penuh dilakukan dengan memanaskan alkohol dengan kelebihan zat pengoksidasi yang kemudian akan menghasilkan asam karboksilat.
Contoh reaksi oksidasi penuh alkohol primer
Misalnya, etanol yang dioksidasi primer dan menghasilkan aldehida dioksidasikan kembali dengan persamaan:
CH3CH2OH + [O] → CH3CHO + H2O
CH3CHO + [O] → CH3COOH
Dari reaksi terlihat bahwa aldehida (CH3CHO) dioksidasi kembali. Oksidasi menambahkan oksigen ke atom hidrogen dalam senyawa aldehida. Sehingga, menghasilkan senyawa asam karboksilat berupa asam asetat (CH3COOH).
Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder menggunakan jenis alkohol sekunder seperti 2-propanol. Hasil oksidasi alkohol sekunder senyawa keton.
Tidak seperti alkohol primer yang dapat dioksidasi dua kali dan menghasilkan dua zat berbeda, alkohol sekunder hanya bisa dioksidasi satu kali.
Contoh reaksi oksidasi alkohol sekunder
Misalnya, alkohol sekunder 2-propanol yang dioksidasi dengan reaksi sebagai berikut:
C3H8O + [O] → C3H6O
Salah satu atom hidrogen (H) pada karbon sekunder 2-propanol (C3H8O), diganti dengan ikatan rangkap dengan oksigen (O). Sehingga, menghasilkan senyawa keton berupa propanon (C3H6O) sebagai hasil oksidasi dan air (H2O) sebagai produk sampingan.
Oksidasi alkohol tersier
Alkohol manakah yang tidak bisa teroksidasi? Alkohol yang tidak teroksidasi adalah alkohol tersier.
Dilansir dari Chemguide, alkohol tersier tidak dapat memiliki atom hidrogen yang terikat pada karbon tersiernya. Hal tersebut membuat tidak ada tempat yang bisa diisi oleh oksigen. Sehingga, alkohol tersier tidak bisa teroksidasi.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/22/183112369/oksidasi-alkohol-pengertian-dan-hasil-reaksinya