Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teori Hierarki Pengaruh Isi Media Menurut Shoemaker dan Reese

KOMPAS.com - Shoemaker dan Reese merancang sebuah teori bernama hierarki pengaruh isi media. Tujuannya untuk mengkaji apa saja yang memengaruhi media dalam produksi konten atau berita. 

Dikutip dari jurnal Anomali dan Teori Hierarki Pengaruh terhadap Isi Media (2014) karangan Nanang Krisdinanto, teori ini cukup menarik, karena memberi gambaran tentang pemahaman isi konten media.

Teori ini menggambarkan bahwa proses produksi berita dipengaruhi beberapa pihak. Adapun lima komponen penting dari teori hierarki pengaruh isi media adalah

  • Individu
  • Rutinitas media
  • Organisasi media
  • Institusi sosial
  • Sistem sosial

Berikut penjelasannya:

Individu 

Dalam hierarki pengaruh isi media, individu merupakan komponen yang paling memengaruhi.

Konten atau isi berita yang akan diproduksi ditentukan oleh jurnalis, baik reporter maupun editor. Mereka punya sudut pandang, agenda, dan kesepakatan yang mampu memengaruhi isi konten.

Namun di luar itu, karakteristik atau latar belakang jurnalis, juga bisa berpengaruh pada isi media.

Kondisi kehidupan, karier, ekonomi, gender, etnis, hingga kelas sosial yang berlainan antarjurnalis dapat menimbulkan perbedaan dalam menghasilkan berita.

Keyakinan, sikap, dan karakteristik individu, berdampak pada orientasi pekerjaan mereka di media, apakah mendahulukan kepentingan ekonomi atau profesionalitasnya.

Rutinitas media 

Digambarkan sebagai aktivitas keseharian media dalam memproduksi berita atau produk jurnalistiknya.

Ada tiga hal penting dalam rutinitas media, yakni:

Sumber berita

Shoemaker dan Reese menjelaskan bahwa sumber berita bisa diperoleh dari berbagai pihak. Misalnya, lembaga swasta, lembaga pemerintah, maupun lembaga swadaya masyarakat sekalipun.

Sudut pandang berita atau konten bergantung pada sumbernya.

Contoh, dalam konflik, berita yang bersumber dari pemerintah bisa jadi sangat bertolak belakang dengan berita yang bersumber dari lembaga swadaya masyarakat.

Organisasi

Organisasi media berperan sebagai gatekeeper dalam produksi berita.

Gatekeeper berfungsi sebagai penyeleksi informasi yang akan disampaikan kepada khalayak.

Misal, media yang berorientasi pada masalah ekonomi. Mereka akan lebih banyak memberitakan isu ekonomi. Bila kemudian berita tersebut sudah kedaluwarsa, gatekeeper berkuasa untuk tidak memublikasikan berita itu. 

Pembatasan produksi konten juga sangat perlu dilaksanakan oleh organisasi media. Contohnya, memberi batasan yang jelas antara konten berita jurnalistik dengan konten berita untuk iklan atau sponsorship. 

Batasan ini diperlukan supaya konten yang disajikan tidak bias dan tidak terkesan berpromosi.

Khalayak

Bagaimana media akan memberitakan atau membuat konten sesuai minat pasar, ternyata juga dipengaruhi khalayak.

Sederhananya, media akan menyelaraskan isi konten atau materi pemberitaan sesuai minat khalayaknya. Contoh, media yang digemari kelompok konservatif, akan membuat konten sesuai sudut pandang konservatif.

Organisasi media 

Elemen ini lebih luas cakupannya dibanding organisasi di lingkup rutinitas media. 

Organisasi media tidak terbatas pada jajaran redaksional saja, melainkan turut melibatkan pihak eksekutif, seperti pengusaha atau perusahaan pemilik media.

Tujuan organisasi media adalah membuat kebijakan yang membantu media dalam proses produksi berita hingga memperoleh keuntungan.

Misalnya, media memberi kesempatan bagi pengiklan untuk bekerja sama menghasilkan konten softselling. 

Namun, harusnya konten tersebut diberi batasan agar tidak bias. Karena memuat berita promosi.

Institusi sosial 

Dalam buku Mediating the Message in The 21st Century (2013) karya Shoemaker dan Reese, dijelaskan bahwa media umumnya punya relasi khusus dengan sejumlah institusi sosial, yang mana institusi tersebut membantu media mendapatkan sumber berita.

Makin kuat hubungannya, kian besar peluang informasi pemberitaan tersebut diperoleh.

Institusi sosial tidak selalu melembaga. Bisa pula berasal dari pihak luar media, seperti hubungan masyarakat (humas) suatu perusahaan, atau pihak pengiklan. 

Sistem sosial 

Merupakan bagian terakhir dari teori ini. Sistem sosial berdampak langsung pada proses kerja individu, rutinitas media, organisasi, dan institusi sosial. 

Sistem sosial membantu media menganalisis apa saja kelompok sosial yang terbentuk di masyarakat. 

Kelompok sosial ini sangatlah beragam. Ada yang berfokus pada kepentingan politik, ekonomi, ideologis, atau kebudayaan.

Dalam hal ini, media berusaha memproduksi berita yang sekiranya sesuai kebutuhan masyarakat. 

Contohnya, media kerap memublikasikan berita kebudayaan, karena minat masyarakat akan isu budaya sedang meningkat. 

Sehingga, bisa dikatakan bahwa media dan sistem sosial di masyarakat sama-sama membantu proses penyampaian dan penghimpunan informasi berita. 

https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/11/130000269/teori-hierarki-pengaruh-isi-media-menurut-shoemaker-dan-reese

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke