Dalam perlombaan atletik memerlukan taktik dan strategi untuk memenangkan pertandingan.
Jalan cepat dan lari merupakan contoh pada olahraga atletik. Dua olahraga tersebut sering dikompetisikan, baik tingkat nasional maupun internasional.
Pengertian jalan cepat menurut Suratmin dalam bukunya yang berjudul Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari, adalah gerak langkah jalan dengan posisi kaki terus memijak tanah.
Sedangkan definisi lari menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gerak langkah jalan dengan posisi kaki tidak menjejak tanah.
Dari dua definisi ini dapat diketahui jika perbedaan jalan cepat dan lari terletak pada posisi kakinya.
Posisi kaki ketika berlari adalah melayang, sedangkan dalam jalan cepat posisi kakinya harus selalu menjejak tanah.
Sebagai salah satu cabang olahraga atletik yang sering diperlombakan, atlet jalan cepat dan lari membutuhkan taktik dan strategi agar bisa memenangkan pertandingan.
Jalan cepat
Nomor perlombaan pada jalan cepat beragam. Hal ini disesuaikan dengan kategori atletnya.
Untuk kategori putra, jarak yang harus ditempuh adalah 10 km, 20 km, 30 km, serta 50 km. Sedangkan untuk kategori putri, jarak yang harus ditempuh adalah 3 km, 5 km, 10 km, dan 20 km.
Jarak yang ditempuh dalam perlombaan jalan cepat cukup jauh, maka dari itu perlu strategi dan taktik agar bisa memenangkan perlombaan.
Pada perlombaan jalan cepat diperlukan taktik dan strategi yang baik agar dapat memenangkan pertandingan.
Dikutip dari situs Surrey Walking Club.org, berikut adalah taktik dan strategi dalam perlombaan jalan cepat.
Hal-hal yang diperhatikan dalam perlombaan adalah start, langkah kaki, posisi badan, ayunan tangan dan saat finish.
Apa sajakah taktik dan stateginya?
Berikut taktik dan strategi lari yang dilansir dari situs Active.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/27/164500969/taktik-dan-strategi-perlombaan-jalan-cepat-dan-lari