Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kongres Pemuda 1 1926, Merumuskan Cita-Cita Indonesia

Organisasi-organisasi tersebut dipelopori para pelajar dan mahasiswa.

Berdirinya organisasi Budi Utomo mendorong bermunculan organisasi-organisasi pemuda, seperti Tri Koro Darmo (Jong Java), Jong Sumatera Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa atau Pemuda Timor.

Dengan kongres pemuda tersebut kemudian melahirkan Sumpah Pemuda yang menjadi babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia.

Kongres Pemuda

Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional (2015) karya Fajriudin Muttaqin, dkk, latar belakang adanya kongres pemuda berawal adanya organisasi-organisasi pemuda yang kemudian merumuskan kongres pemuda.

Pada awal berdirinya organisasi-organisasi pemuda tersebut masih bersifat kedaerahan. Di mana perjuangannya masih mementingkan organisasi dan daerah sendiri.

Belum untuk kepentingan yang lebih luas yakni Indonesia. Umumnya mereka dikirim ke dari kampung halaman (daerah) untuk memperoleh pendidikan lanjutan di Pulau Jawa.

Barulah pada 1920, mereka merasakan akibat dari agitasi politik yang telah mulai sejak 1910.

Sejak pertengahan 1920, mereka mulai mendiskusikan kemungkinan adanya kerangka untuk kepentingan persatuan.

Akhirnya mendorong terbentuknya satu wadah gerakan kesatuan pemuda.

Pada 30 April hingga 2 Mei 1926 diadakan Kongres Pemuda 1 di Jakarta. Semua utusan dari organisasi-organisasi pemuda di seluruh Indonesia hadir.

Dalam kongres tersebut menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya.

Kesepakatan besar bersama dari para pemuda memunculkan paham persatuan kebangsaan dan berusaha merekatkan tali persatuan di antara organisasi pemuda.

Sebenarnya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan antar organisasi pemuda, para tokoh sudah berkali-kali mencoba mengadakan pertemuan sejak 1920.

Usaha tersebut sulit dilakukan karena berusaha untuk menyatukan organisasi yang berbeda- beda landasannya.

Hasil Kongres Pemuda 1

Kongres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, yakni:

  • Cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia.
  • Semua perkumpulan pemuda berdaya upaya menggalang persatuan organisasi pemuda dalam suatu wadah.

Hasil kesepakatan ini, mampu meningkatkan kemajuan yang mendukung arti pentingnya kesatuan dan persatuan antar mereka. Ini merupakan prestasi besar pada saat itu.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tujuan diadakan kongres pemuda untuk mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal.

Di mana membentuk sebuah badan sentral dengan maksud memajukan persatuan dan kebangsaan.

Menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.

Hasil yang dicapai Kongres Pemuda I adalah mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia, meski masih samara-samar dan belum jelas.

Mereka masih mengakui terdapat perbedaan sosial dan kesukuan, tetapi terdapat pula rasa persatuan nasional, on-danks squciale en etnologische tegenstellingen, ont sond een gevoel van nationale saamhorigheid (Bola-bola etnologi sosial tentang perasaan nasional yang kompak).

Selama kongres disampaikan pidato-pidato diantaranya berjudul “Indonesia Bersatu” oleh seorang pemuda dari Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI).

Ia menyampaikan para pemuda harus memperkuat rasa persatuan, yang harus tumbuh mengatasi kepentingan golongan, agama, dan daerah.

Juga dibentangkan sejarah pergerakan Indonesia dan ditegaskan bagian yang harus diambil oleh pemuda untuk meresapkan jiwa dan cita-cita Indonesia Raya.

Moh. Yamin membicarakan tentang kemungkinan untuk bahasa dan kesusasteraan Indonesia dikemudian hari.

Ia menginginkan agar bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa bangsa Indonesia.

Setelah Kongres Pemuda 1, pertemuan-pertemuan antar organisasi pemuda terus diadakan. Ini dilakukan untuk mencapai persatuan secara nyata.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/19/094500069/kongres-pemuda-1-1926-merumuskan-cita-cita-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke