Mengukur GDP dengan teknik statistik yang hanya berupa data kuantitatif dan berbasis pada faktor geografi dan demografi tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan.
Prediksinya berisikan persepsi dan keinginan subjektif. Unsur-unsur psikologis biasanya mempermainkan penalaran bahkan memperdaya kita.
Mark Twain mengatakan “there are lies, damn lies and satistics”.
Mestinya kita jujur terhadap berbagai kelemahan dan kekurangan yang ada pada negara-bangsa.
Jangan menganggap enteng kritik dan masukan yang mengusik dan menggangu kenyamanan, sehingga baru tersadar pada saat krisis atau bencana benar-benar terjadi menimpa kita.
Perkembangan dunia semakin sulit untuk diramalakan apalagi dengan cara berpikir yang konvensional. Kali ini bukan karena pertarungan ideologi melainkan karena perubahan-perubahan cepat yang disesuaikan dengan pragmatisme.
Faktor yang sangat fundamental dalam mendisrupsi perjalanan sebuah bangsa adalah Iptek yang disebut juga dengan revolusi tidak berdarah yang dapat mengakibatkan perubahan secara revolusiner berbagai bidang kehidupan.
Dengan kemajuan Iptek hari depan bukan lagi merupakan kelajutan dari masa lalu dan masa kini. Dia bisa melakukan lompatan (the great leap forward). Iptek menjadi alat imperialisme modern yang tidak padat karya dan sebagaian tidak kasat mata.
Kemajuan Iptek telah semakin memperkuat posisi kelompok ngara maju di dalam persaingan global untuk konsolidasi kapital (memperoleh bahan baku, menguasai pasar, memerluas dan soliditas jaringan).
Negara-negara maju telah menerapkan eknomi berbasisi pengetahuan (knowledge based economy) sehingga knowledge content diterapkan di semua kegiatan pereknomian dan kegiatan masyarakat pada umumnya.
Sementara kita masih ekonomi mengandalkan pada sumber daya alam, maka terjadilah knowledge gap yang semakin lebar. Kita bagaikan hidup mengikuti bayangan orang lain atau membebek pada negara maju.
Kita tidak mungkin mengejar ketertinggalan dalam bidang TIK, otomotif, bioteknologi yang sudah jauh tertinggal.
Orang lain sedang merencakan pertarungan pasca Covid dan membuat koloni di planet Mars, ilmuwan kita masih sibuk reorganisasi dan ngurus administrasi.
Ilmuwan negara maju ramai membuat matahari buatan dan baterai nulklir yang tidak perlu di-charge selama 50 tahun, ilmuwan kita masih sibuk menghitung angka kredit, SKP, dan HKM.
Tahun 2030 tinggal 6 tahun lagi, perjalanan sudah lebih dari separuh waktu dari prediksi itu dan hari ini kita merasakan perkembangan Iptek malah mengalami involusi.