Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroplastik Terkait dengan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke yang Lebih Tinggi

Kompas.com - 18/03/2024, 21:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Mikroplastik dan nanoplastik telah ditemukan di mana-mana, mulai dari lautan, makanan, hingga ASI. Mikroplastik dikenal berbahaya bagi lingkungan, namun dampak kesehatan dari partikel-partikel kecil ini masih belum dipahami dengan baik.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti telah mengidentifikasi mikroplastik dalam plak arteri manusia dan menghubungkannya dengan penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.

Menurut Dr. Rick Ferraro, ahli kardiologi umum di Johns Hopkins Medicine, studi yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine ini merupakan sebuah peringatan.

Ferraro mengatakan, studi ini tidak membuktikan sebab akibat. Meski demikian, menemukan mikroplastik di dalam plak merupakan hal yang mengkhawatirkan, terlebih mengaitkannya dengan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Studi: Merebus Air Bisa Hilangkan 90% Mikroplastik

Penemuan mikroplastik di arteri

Dr. Raffaele Marfella, peneliti sekaligus profesor kedokteran di Università degli Studi della Campania Luigi Vanvitelli, Italia, menjelaskan dua temuan utama dari penelitian yang ia lakukan, yakni identifikasi nanoplastik pada plak aterosklerotik dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi pada pasien dengan plak aterosklerotik yang terkontaminasi oleh nanoplastik.

Untuk penelitian ini, Marfella dan timnya mengamati sampel plak arteri pada lebih dari 250 pasien, yang menjalani operasi pengangkatan plak atau endarterektomi karotis.

Peneliti menemukan keberadaan mikroplastik polietilen pada hampir 60 persen peserta, sedangkan mikroplastik polivinil klorida ditemukan pada sekitar 12 persen peserta.

Polietilen dan polivinil klorida adalah dua jenis plastik yang paling umum diproduksi dan digunakan dalam segala keperluan, mulai dari botol hingga bahan konstruksi.

Selama rata-rata 34 bulan setelah operasi, pasien dengan mikroplastik pada plak arterinya memiliki risiko 4,5 kali lebih mungkin mengalami masalah kesehatan kardiovaskular yang parah, termasuk serangan jantung, stroke, atau kematian, dibandingkan dengan individu yang arterinya tidak mengandung plastik.

Baca juga: Apa Tantangan Membersihkan Sampah Plastik di Lautan?

Namun, perlu ditegaskan kembali bahwa penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat, artinya penelitian ini tidak membuktikan bahwa dampak kesehatan disebabkan oleh mikroplastik atau penyebab lainnya.

Dr. Aaron Aday, direktur kedokteran vaskular di Vanderbilt University Medical Center, mengatakan, penelitian ini melibatkan pasien yang sudah berisiko lebih tinggi karena mereka memiliki plak karotis yang cukup signifikan sehingga memerlukan pembedahan.

Meski demikian, Aday mengungkapkan keprihatinannya melihat seberapa besar risiko kardiovaskular pada pasien yang memiliki mikroplastik di plak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com